Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hamil Anak Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi, Mitos atau Fakta?
11 Desember 2022 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dan ada yang menyebut bahwa hamil anak laki-laki lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Benar enggak sih? Ini mitos atau fakta, ya?
Penjelasan Hamil Anak Laki-laki Lebih Rentan Alami Masalah Kesehatan
Ternyata, hal ini benar saja terjadi lho, Moms. Kondisi ini diungkapkan berdasarkan penelitian yang dilakukan Robinson Research Institute di University of Adelaide di Australia.
"Jenis kelamin bayi memiliki hubungan langsung dengan komplikasi kehamilan," ucap penulis penelitian, Dr. Petra Verburg, dikutip dari WebMD.
Penelitian ini menganalisis lebih dari 600 ribu kelahiran di Australia dari tahun 1981-2011. Ditemukan bahwa komplikasi kehamilan yang lebih serius lebih mungkin terjadi ketika wanita mengandung bayi laki-laki.
Ditemukan bahwa bayi laki-laki lebih berisiko mengalami kelahiran prematur dibandingkan bayi perempuan. Dengan rincian:
ADVERTISEMENT
Meski begitu, wanita yang mengandung bayi perempuan justru lebih berisiko 22 persen mengalami preeklamsia di awal kehamilan dan bisa berujung persalinan prematur.
Menurut Verburg, meski belum diketahui pasti penyebabnya, tetapi ada kemungkinan ada faktor genetik yang berpengaruh. Peneliti lain, Claire Roberts, menjelaskan bahwa plasenta --yang menjadi penyalur makan ke janin-- berbeda antara laki-laki dan perempuan.
"Plasenta sangat penting untuk keberhasilan kehamilan, dan itu adalah organ yang secara teknis milik bayi. Sehingga secara genetik identik dengan bayi," tutur Roberts.
Namun diingatkan Roberts, temuan ini tidak perlu dikhawatirkan berlebih bagi calon ibu, apa pun jenis kelamin bayinya di dalam kandungan. Ia menyarankan agar ibu hamil terus menjaga kehamilannya dengan makan makanan bergizi, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan rutin berolahraga. Sehingga, risiko-risiko komplikasi tersebut bisa dikurangi atau bahkan tidak perlu sampai terjadi.
ADVERTISEMENT