Hamil Dengan Miom, Apa Dampaknya?

7 April 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Melakukan berbagai pemeriksaan di trimester pertama kehamilan sangat penting dilakukan ibu hamil. Ya Moms, hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya gangguan kehamilan seperti miom.
ADVERTISEMENT
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh dari jaringan otot di dalam rahim. Ukurannya bervariasi, bisa sekecil kacang polong atau lebih besar dari jeruk bali.
Mengutip dari laman resmi WebMD, sekitar 40 sampai 60 persen wanita memiliki miom pada usia 35 tahun, dan sekitar 80 persen pada usia 50 tahun.
Di samping itu, dikutip dari Healthline, 10 sampai 30 persen wanita yang memiliki miom dapat mengalami komplikasi kehamilan. Meski tidak memiliki gejala yang khas, tetapi ada beberapa gejala umum yang bisa menjadi sinyal tumbuhnya miom pada ibu hamil seperti nyeri perut, sembelit, dan intensitas buang air kecil meningkat.
Lantas, bagaimana dampak tumbuhnya miom pada kehamilan?
Ilustrasi ibu hamil dengan miom. Foto: Shutterstock
Biasanya, miom berkembang sebelum kehamilan. Namun, masih mengutip Healthline, sekitar sepertiga kasus miom tumbuh pada trimester pertama. Hal itu terjadi karena adanya pengaruh hormon estrogen selama kehamilan.
ADVERTISEMENT

Dampak Tumbuhnya Miom saat Kehamilan

Moms, apabila Anda hamil dengan miom, ada beberapa dampak yang bisa terjadi, yaitu:
1. Pertumbuhan janin terbatas
Hamil dengan miom bisa membuat tumbuh kembang janin terbatas. Kondisi ini terjadi apabila ukuran miom membesar sehingga ruang di dalam dinding rahim berkurang.
2. Solusio plasenta
Solusio plasenta bisa terjadi ketika apabila plasenta terlepas dari dinding rahim karena terhalang oleh miom. Akibatnya, janin dalam kandungan kekurangan oksigen dan nutrisi penting.
Ilustrasi plasenta ibu hamil. Foto: Shutter Stock
3. Posisi bayi sungsang
Tumbuhnya miom menyebabkan bentuk rongga rahim menjadi tidak normal. Kondisi ini menyebabkan janin tidak bisa menyesuaikan diri untuk mencari jalan ke vagina. Apabila hal itu terjadi, kemungkinan ibu hamil melakukan persalinan caesar lebih besar.
ADVERTISEMENT
4. Kelahiran prematur
Ilustrasi bayi prematur. Foto: Thinkstock
Salah satu gejala timbulnya miom dalam tubuh adalah nyeri. Jika gejala ini sering terjadi, maka akan menyebabkan kontraksi pada rahim, dan mendorong bayi untuk lahir lebih cepat.
5. Keguguran
Tumbuhnya miom pada ibu hamil trimester pertama bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Sebab, miom besar akan mendorong embrio sehingga tidak dapat menempel ke dinding rahim.
Nah Moms, apabila ibu hamil memiliki miom, maka dianjurkan untuk melakukan istirahat yang cukup, konsumsi air putih yang cukup, dan melakukan konsultasi rutin ke dokter spesialis kandungan.