Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas? Simak Tips Ini untuk Jaga Kehamilan Anda, Moms!

29 Maret 2024 17:56 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil berjemur di bawah matahari. Foto: Margo Basarab/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil berjemur di bawah matahari. Foto: Margo Basarab/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengimbau agar ibu hamil maksimal di usia 35 tahun untuk mencegah stunting. Sebab menurutnya di atas usia 35 tahun tubuh ibu sudah tak lagi optimal untuk menjalani kehamilan.
ADVERTISEMENT
"Usia 35 tahun maksimal untuk hamil karena pada dasarnya manusia dari lemah dikuatkan, dari kuat dilemahkan, dan puncaknya ada di umur 32 tahun, itu sudah mulai menua. Sejak usia 32 tahun sudah mulai keropos tulang-tulangnya," kata Hasto dikutip dari Antara.
Tapi bagaimana jika masih merencanakan kehamilan di usia 35 tahun ke atas? Apakah masih aman untuk hamil? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Risiko Kehamilan Usia 35 Tahun ke Atas

Ilustrasi preeklamsia saat hamil. Foto: Shutterstock
WebMD melansir, kehamilan saat usia ibu di atas 35 tahun disebut dengan kehamilan geriatri. Hamil di usia ini memang tergolong berisiko, tapi jika Anda dalam kondisi sehat, biasanya kehamilan akan berjalan lancar kok, Moms.
Sebab pada dasarnya masalah bisa muncul pada berapa pun usia Anda saat hamil. Namun ada beberapa risiko yang lebih tinggi pada kehamilan geriatri, yakni:
ADVERTISEMENT
Saat lahir, perempuan memiliki sejumlah telur. Perempuan akan melepaskan sel telur pada setiap siklus menstruasi. Seiring bertambahnya usia, jumlah sel telur yang dimiliki semakin berkurang, dan sel telur itu cenderung memiliki kelainan kromosom. Itu sebabnya risiko cacat lahir meningkat.
Selain itu, manusia memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena berbagai kondisi kronis seiring bertambahnya usia. Hamil atau tidak, perempuan lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi pada usia 35 dibandingkan 25 tahun, misalnya.

Tips Agar Punya Bayi Sehat saat Hamil di Atas 35 Tahun

Ilustrasi preeklamsia pada ibu hamil. Foto: Shutterstock
Lakukan pemeriksaan dan konseling prakonsepsi
ADVERTISEMENT
Ketika Anda memutuskan siap untuk memiliki bayi, lakukan langkah-langkah berikut sebelum Anda hamil.
Konsultasi ke dokter
Lakukan pemeriksaan untuk memastikan Anda siap menghadapi kehamilan secara fisik dan emosional.
Lakukan perawatan prenatal dini dan teratur
8 minggu pertama kehamilan adalah waktu krusial bagi perkembangan bayi. Perawatan prenatal dini dan teratur dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan kehamilan yang aman dan bayi yang sehat. Perawatan prenatal mencakup pemeriksaan, pemeriksaan rutin, pendidikan kehamilan dan persalinan, serta konseling dan dukungan.
Mendapatkan perawatan prenatal juga memberikan perlindungan ekstra bagi perempuan berusia di atas 35 tahun. Hal ini memungkinkan dokter mengetahui kondisi kesehatan yang lebih umum terjadi pada perempuan di usia tersebut.
Konsumsi vitamin prenatal
Ilustrasi ibu hamil minum obat atau vitamin. Foto: Shutterstock
Semua perempuan usia subur harus mengonsumsi vitamin prenatal harian yang mengandung setidaknya 400 mikrogram asam folat saat hamil. Mendapatkan cukup asam folat setiap hari sebelum dan selama 3 bulan pertama kehamilan dapat membantu mencegah cacat pada otak dan sumsum tulang belakang bayi.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi asam folat menambah perlindungan ekstra bagi kehamilan geriatri yang lebih mungkin memiliki bayi dengan cacat lahir. Beberapa vitamin prenatal mengandung 800-1.000 mikrogram asam folat. Jumlah ini masih aman untuk kehamilan.
Faktanya, beberapa wanita membutuhkan lebih dari 400 mikrogram untuk melindungi dari cacat lahir. Jangan mengonsumsi lebih dari 1.000 mikrogram (1 miligram) asam folat tanpa berkonsultasi dengan dokter ya, Moms. Sementara itu perempuan dengan riwayat anak yang menderita cacat tabung saraf membutuhkan 4.000 mikrogram.
Tes genetik untuk kehamilan setelah usia 35 tahun
Konsultasikan pada dokter terkait tes genetik apa yang diperlukan sesuai dengan riwayat kesehatan Anda, Moms. Beberapa tes genetik yang sering dilakukan seperti cffDNA untuk mendeteksi down syndrome, trisomi 13 dan trisomi 18.
ADVERTISEMENT
Tes lain yang perlu dipertimbangkan adalah amniosentesis dan pengambilan sampel vili korionik. Ini juga dapat digunakan untuk mengenali kelainan genetik tertentu. Tapi tes ini bisa menimbulkan risiko keguguran. Sehingga Anda perlu memikirkan lebih matang dan dengarkan saran dokter.
Nah Moms, selain poin-poin di atas, penting juga untuk menjaga pola hidup sehat. Seperti makan makanan bergizi, cukup istirahat, pastikan tubuh selalu terhidrasi, rutin olahraga ringan, dan tidak merokok serta mengkonsumsi alkohol.