Hamil Kebo di Awal Kehamilan, Kenapa Bisa Terjadi?

16 Mei 2024 14:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hamil Kebo di Awal Kehamilan, Kenapa Bisa Terjadi? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hamil Kebo di Awal Kehamilan, Kenapa Bisa Terjadi? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gejala-gejala awal kehamilan seperti mual, muntah, atau nyeri kepala banyak dialami ibu hamil. Namun, kondisi sebaliknya bisa terjadi oleh beberapa ibu hamil, yang justru tidak minim keluhan dan merasa nyaman tanpa gejala apa pun.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini disebut juga hamil kebo. Bisa dibilang, hamil kebo merupakan istilah yang digunakan masyarakat untuk menyebut kondisi kehamilan seseorang yang minim keluhan, sehat, lancar dan tidak mengalami masalah-masalah yang biasa dialami oleh wanita hamil.
Tetapi, istilah ini sendiri tidak dikenal dalam dunia medis atau kedokteran, Moms. Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, kehamilan kebo sendiri bukanlah diagnosis yang bisa dijabarkan gejalanya.
Tetapi, ada beberapa alasan mengapa ibu hamil kebo bisa tidak merasakan mual, muntah, pusing, dan sejenisnya.
"Penyebab morning sickness, hidung lebih sensitif, keleyengan, ngantukan, itu sebabkan oleh hormon kehamilan atau hormon hCG. Nah, hormon ini punya tugas dalam membentuk ari-ari. Jadi, ari-ari atau plasenta terbentuk sempurna di usia kehamilan 16 minggu. Sebelum itu, karena hormon ini masih bekerja dengan giat, dia bisa menyebabkan gejala-gejala tersebut," jelas dr. Andrew.
ADVERTISEMENT
"Namun, sensitivitas atau respons setiap ibu hamil terhadap hormon tersebut berbeda-beda. Ada yang tidak sensitif, sehingga tidak mengalami tanda-tanda seperti kehamilan awal," lanjut dia.

Apa Saja Sih, Tanda-tanda Hamil Kebo?

1. Tidak mengalami morning sickness
Mual dan muntah merupakan salah satu tanda hamil yang normal dialami oleh semua ibu. Keadaan mual dan muntah ini sering kali disebut sebagai morning sickness. Bagi ibu hamil yang mengalami hamil kebo, mual dan muntah ini sejatinya akan lebih jarang dirasakan bahkan bisa jadi tidak muncul sama sekali.
2. Ibu hamil suka berpergian
Tanda tanda hamil kebo lainnya yang dapat ditunjukan oleh ibu hamil adalah kondisi di mana keinginannya untuk sering berpergian sangat tinggi. Ibu hamil yang mengalami hamil kebo sering kali merasa bosan ketika harus berada di rumah setiap harinya. Hebatnya lagi, meski sering bepergian, ibu tidak akan merasa mudah lelah maupun lemas dibandingkan dengan ibu hamil pada umumnya.
Ilustrasi makanan sehat untuk ibu hamil. Foto: Shutter Stock
3. Sangat suka makan dan tidak pilih pilih makanan
ADVERTISEMENT
Ibu hamil pada usia kehamilan trimester pertama lebih sering merasa mual dan muntah ketika mengonsumsi makanan, sehingga ia akan pilih-pilih saat makan. Pada ibu dengan hamil kebo, kondisi ini tidak akan terjadi sehingga ia akan sangat suka makan bahkan bisa mengonsumsi makanan jenis apapun tanpa merasakan mual dan muntah.
4. Lebih suka tidur dan malas melakukan aktivitas
Kondisi lainnya yang juga menjadi tanda hamil kebo adalah keadaan di mana ibu lebih suka tidur dan malas melakukan aktivitas. Ibu yang mengalami hamil kebo bisa tidur di mana pun dan malas untuk beranjak dari tempat tidur. Kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan kondisi ibu hamil pada umumnya yang kebanyakan susah tidur.

Hamil Minim Keluhan, Perlu Khawatir?

Meski merasa 'nyaman', tetapi hamil kebo membuat beberapa ibu merasa khawatir. Karena ada anggapan yang mengaitkan hamil kebo dengan risiko keguguran. Namun, tidak perlu khawatir karena risiko tersebut tidak terbukti secara ilmiah.
ADVERTISEMENT
"Morning sickness, sulit makan, kliyengan seperti mabuk perjalanan, ngantukan. Itu wajar muncul pada trimester satu namun bukan patokan kehamilan normal atau tidak," ucap dr. Andrew.
"Namun, pada ibu hamil yang tidak memiliki gejala awal kehamilan itu belum tentu bermasalah. Yang pasti, ketika test pack sudah positif, maka seminggu kemudian boleh melakukan ultrasound untuk memeriksakan lokasi kehamilannya," imbuhnya.
Ia juga menganjurkan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kembali 2-4 minggu kemudian untuk memastikan pembentukan janin, usia kehamilan, hingga denyut jantung.
"Jadi, untuk memastikan apakah kondisi kehamilan sesuai dengan usia kehamilan dan apakah dalam kondisi yang aman," tutup dia.