Hamil Tanpa Menunjukkan Gejala, Normal atau Tidak?

12 April 2025 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mual dan muntah (morning sickness), mudah lelah, hingga terlambat menstruasi merupakan gejala awal kehamilan yang umum dirasakan wanita. Namun, ternyata gejala ini tidak dirasakan oleh sebagian wanita lainnya. Cleveland Clinic melansir, sekitar 1 dari 475 wanita bahkan tidak mengetahui kehamilannya hingga sekitar usia 20 minggu. Dan 1 dari 2.500 tidak tahu mereka sedang hamil hingga mereka merasakan kontraksi.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kondisi ini disebut juga kehamilan samar atau cryptic pregnancy. Anda memang mungkin bisa menjalani proses kehamilan tanpa mengalami gejala-gejala yang biasa.
Pada kehamilan samar, tidak adanya gejala kehamilan berlangsung hingga lebih dari enam minggu pertama kehamilannya. Dikutip dari laman Parents, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kehamilan samar terjadi: - Tidak memiliki atau tidak menyadari gejala kehamilan - Salah mengira gejala kehamilan dengan kondisi kesehatan lain - Baby bump yang tidak terlalu terlihat
Meskipun jarang terjadi, kehamilan samar atau tersembunyi juga dapat terjadi setelah mendapatkan hasil negatif palsu (false negative) pada tes kehamilan yang dilakukan mandiri. Hal ini mungkin terjadi karena tes dilakukan terlalu dini, tes kehamilan yang tidak dilakukan dengan tepat, atau test pack yang kedaluwarsa atau rusak.
ADVERTISEMENT
Peneliti pun memperkirakan orang-orang yang berisiko lebih tinggi tidak mengalami gejala kehamilan, antara lain: - Menstruasi tidak teratur - Riwayat sindrom ovarium polikistik (PCOS) - Usia yang terlalu muda - Pendidikan dan status sosial ekonomi yang rendah - Tidak atau belum berencana untuk hamil - Riwayat gangguan kejiwaan atau penyalahgunaan zat
"Pasien yang saya tangani hampir selalu melaporkan menstruasi mereka tidak teratur. Sehingga, mereka bahkan tidak terkejut bila misalnya tidak menstruasi 2, 3, atau bahkan 4 bulan lamanya," tutur Dr. van Dis.

Tidak Merasakan Gejala karena Menyangkal Kehamilan

Di sisi lain, beberapa wanita juga menyangkal kehamilannya, meski sebenarnya ia telah merasakan beberapa gejala kehamilan. Penyangkalan kehamilan lebih mungkin dialami wanita yang tidak ingin hamil atau yang belum siap untuk memiliki anak.
ADVERTISEMENT
"Saya belum banyak menelitinya, tetapi menurut saya, jika seseorang tidak tahu dirinya hamil hingga persalinan, ada campuran antara fisiologi, di mana tanda-tanda kehamilan sangat sedikit atau tidak ada, dan masalah kesehatan mental," tutur direktur medis di Maven Clinic, Jane van Dis, M.D.
"Ada perbedaan yang sangat jelas antara perut yang penuh makanan, atau kembung di usus dan perut yang berkembang selama kehamilan, karena ada bayi yang sedang berkembang di dalamnya," imbuh dia.

Perlukah Khawatir bila Hamil Tanpa Merasakan Gejala?

Tidak merasakan gejala kehamilan sebenarnya tetap memiliki risiko, yaitu tertundanya pemeriksaan awal kehamilan yang sangat penting dalam memeriksa kondisi janin maupun ibunya. Bahkan, bisa cukup berbahaya bila ibu masih melakukan perilaku yang berisiko tinggi, misalnya merokok atau minum minuman beralkohol. Sehingga, bayi pun berisiko dilahirkan prematur, berat badan kurang, dan lahir mati.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tidak adanya gejala kehamilan tidak membuat Anda lebih rentan mengalami keguguran. Meskipun sains telah mengonfirmasi bahwa mual di pagi hari adalah tanda yang baik, tidak ada bukti bahwa tidak adanya gejala membuat kehamilan lebih berisiko.
Bila Anda ragu dengan kondisi yang dialami, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah sedang hamil atau tidak adalah dengan melakukan tes kehamilan. Jika hasil tes kehamilan positif, kemungkinan besar Anda hamil, meskipun Anda tidak memiliki gejala apa pun. Dan begitu Anda menjalani USG dan detak jantung bayi terdeteksi – hal itu tidak dapat disangkal.