Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hasil Polling Mingguan kumparanMOM: 79% Ibu Tinggalkan Pasangan yang Selingkuh
9 Oktober 2022 17:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil polling mingguan kumparanMOM periode Kamis (6/10) hingga Jumat (7/10) di akun Instagram @kumparanMOM, sebanyak 79% ibu memilih untuk meninggalkan pasangannya yang selingkuh. Sementara itu, 21% ibu lainnya memilih untuk bertahan.
Polling yang sama juga dilakukan di WA grup komunitas teman kumparan periode Jumat (7/10) hingga Minggu (9/10). Hasilnya, sebanyak 82% ibu memilih untuk meninggalkan pasangannya setelah diselingkuhi. Sementara, 18% ibu lainnya memilih untuk tetap bertahan.
Melalui polling tersebut, mereka juga turut membagikan alasan dibalik pilihannya seperti berikut ini:
ADVERTISEMENT
Ya Moms, meninggalkan atau bertahan adalah keputusan terbaik yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi masing-masing dari Anda. Kendati demikian, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan di antara keduanya.
Meninggalkan Pasangan yang Selingkuh
Meninggalkan kerap menjadi dorongan utama yang dirasakan seseorang saat mengalami penghianatan akibat perselingkuhan pasangannya. Sering kali meninggalkan menjadi cara mereka untuk melawan, melarikan diri, dan menyelamatkan hidupnya.
"Tapi setelah Anda tenang, Anda menyadari ada bahyak hal yang akan hilang jika memilih untuk meninggalkan pasangan. Anda mungkin memiliki anak yang penting untuk dipertimbangkan, jadi, jangan membuat keputusan terburu-buru yang akan disesali nanti," jelas terapis pernikahan, Tina B. Tessina, PhD, seperti dikutip dari Bustle.
Menurut Tina, akan ada banyak hal yang terjadi setelah 'kerusakan rumah tangga' akibat perselingkuhan. Misalnya ketika seseorang yang merupakan korban perselingkuhan tidak memiliki kemampuan finansial memadai untuk melanjutkan hidupnya bersama anak-anaknya. Ini kemudian membuat meninggalkan menjadi pilihan yang kurang tepat, Moms.
ADVERTISEMENT
Alih-alih langsung memutuskan untuk berpisah, Tina menyarankan agar Anda menyiapkan segalanya dengan lebih matang. Pastikan masa depan Anda dan anak-anak berada di jalur yang tepat setelah perpisahan. Sebab, setelah menjadi orang tua, hidup pasangan suami istri tidak hanya soal dirinya sendiri.
Memilih Bertahan Meski Pasangan Selingkuh
"Sangat mungkin untuk memperbaiki pernikahan setelah perselingkuhan. Terutama ketika anak-anak terlibat (mengetahui), mereka sangat menginginkan hal itu," lanjut Tina.
Sebagai seorang istri, Tina juga paham bahwa mengakui, mengoreksi perilaku buruk, membangun kembali kepercayaan, dan memaafkan adalah proses yang sulit bagi kedua pihak. Selain itu, sangat dibutuhkan adanya rasa bersalah dan penyesalan yang amat dalam dari pelaku perselingkuhan agar pernikahan bisa terus berlanjut.
"Jika ada perubahan perilaku yang tulus, dan masalah penyebab perselingkuhan ditangai dan diperbaiki bersama, serta kedua pihak mendekati masalah dengan keinginan tulus untuk memperbaiki rumah tangga, maka bertahan dan memaafkan menjadi hal penting dari proses penyembuhan keduanya," ujar Tina.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga disampaikan oleh Psikolog Pernikahan dan Keluarga, Amanda D. Mahoney yang mengatakan, pasangan suami istri perlu mempunyai visi misi yang sama untuk pernikahannya karena ingin tetap hidup bersama. Oleh karena itu, saling intropeksi soal kualitas hubungan menjadi hal penting untuk meningkatkan relasi setelah perselingkuhan seperti dikutip dari NBC.