Hati-hati, Ini Risiko yang Bisa Dialami Bayi saat Hamil dengan Obesitas

6 Desember 2022 9:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini Risiko yang Bisa Dialami Bayi saat Hamil dengan Obesitas. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ini Risiko yang Bisa Dialami Bayi saat Hamil dengan Obesitas. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Selama kehamilan, berat badan wanita cenderung akan meningkat karena adanya janin yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam kandungan. Kenaikan berat badan ibu hamil memang menjadi salah satu aspek yang dipantau oleh dokter kandungan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ibu hamil perlu mewaspadai agar tidak sampai mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas. Penyebab obesitas pada ibu hamil bisa beragam, mulai dari mengonsumsi makanan secara berlebihan dan tidak bernutrisi tinggi, kurang beraktivitas fisik, hingga sedang mengalami gangguan emosional. Sayangnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan, seperti preeklamsia hingga diabetes gestasional.
Di sisi lain, juga berdampak buruk bagi kesehatan bayi. Dikutip dari laman Science Daily, studi menemukan ibu hamil yang mengalami obesitas dapat menghambat perkembangan otak bayi bahkan sejak trimester kedua

Terganggunya Kemampuan Otak Bayi yang Lahir dari Ibu Obesitas

Ilustrasi wanita obesitas yang sedang hamil. Foto: Shutterstock
Dalam studi yang dirilis 11 Agustus 2020 di Journal of Child Psychology and Psychiatry, ternyata menunjukkan hubungan antara obesitas pada ibu hamil dengan perkembangan otak anak, yang sebagian besar untuk melihat bagaimana fungsi kognitifnya.
ADVERTISEMENT
"Temuan kami menegaskan bahwa obesitas pada ibu mungkin berperan dalam perkembangan otak janin, yang mungkin menjelaskan beberapa masalah kesehatan kognitif dan metabolisme yang terlihat pada anak-anak yang lahir dari ibu dengan BMI lebih tinggi," kata Moriah Thomason, PhD, seorang Profesor Asosiasi Barakett di Departemen Psikiatri Anak dan Remaja di NYU Langone Health.
Nah Moms, wanita dianggap kelebihan berat badan ketika memiliki Body Mass Index (BMI) di atas poin 25 atau lebih tinggi. Sedangkan dikatakan obesitas jika BMI-nya 30 atau lebih. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil sejak usia kehamilan enam hingga sembilan bulan.
Tim peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk mengukur aktivitas otak janin dan memetakan pola antara sebagian besar sel yang dikelompokkan. Namun perlu dipahami, penelitian mereka hanya sebatas mengamati aktivitas otak janin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan BMC Pediatrics oleh Mailman School of Public Health Columbia University dan University of Texas, juga mengaitkan kondisi obesitas selama kehamilan terhadap beberapa kendala dalam perkembangan bayi setelah lahir.
Dilansir Mom Junction, studi ini mempelajari 368 ibu dan anaknya setelah melahirkan, termasuk saat anak berusia 3 dan 7 tahun. Termasuk mempertimbangkan status sosial, tingkat pendidikan, dan kondisi lingkungannya.
Ibu Hamil Timbang Berat Badan Foto: Shutterstock
Hasilnya, ketika anak-anak diperiksa ulang pada usia 7 tahun, para ilmuwan menemukan bahwa anak laki-laki yang lahir dari wanita obesitas saat hamil memiliki IQ lebih rendah dibandingkan dengan berat badan normal. Perbedaan ini terjadi pada anak laki-laki, dan perbedaannya cukup sedikit dengan yang memiliki IQ lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, penelitian ini masih perlu pendalaman lebih lanjut untuk menentukan apakah ada perubahan aktivitas otak yang mengarah pada ADHD, masalah perilaku, dan risiko kesehatan lainnya. Sementara itu, penelitian tersebut juga menemukan anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang nyaman dan tepat tetap menerima stimulus untuk bermain dan belajar.
Namun Anda bisa mencegahnya sedini mungkin agar obesitas tidak terjadi selama masa kehamilan. Anda bisa memulainya dengan makan makanan bergizi, olahraga, tidur yang cukup, dan tidak stres agar kehamilan lebih sehat. Bila ingin kenaikan berat badan ditekan agar tidak sampai obesitas, coba konsultasikan kepada dokter kandungan untuk membantu menjalani gaya hidup yang sesuai dan tidak berlebihan.