Hati-hati, Moms! Menjahili Anak Sampai Nangis Bisa Ganggu Kecerdasan Emosinya

21 September 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak balita dijahili orang tuanya. Foto: MIA Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak balita dijahili orang tuanya. Foto: MIA Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap anak tumbuh dengan ciri khas dan perilakunya masing-masing. Misalnya, tumbuh menjadi anak yang lugu, periang, pendiam, berbadan gemuk, atau perasaan sensitif. Melihat hal tersebut, tak jarang orang tua atau orang dewasa lain kerap mencari celah untuk mengganggu atau menjahili si kecil, bahkan sampai membuat anak menangis.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ekspresi anak memang menggemaskan saat sedang dijahili. Sehingga, ada orang dewasa yang mungkin ingin melakukannya lagi agar bisa melihat kelucuan anak, atau sekadar meluapkan kepuasannya sendiri. Tapi, boleh enggak sih hal itu dilakukan?

Kata Ahli soal Tindakan Menjahili Anak Sampai Nangis

Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog., tindakan ini termasuk salah satu jenis pelecehan emosional pada anak. Pelecehan emosional merupakan tindakan atau perkataan yang mempengaruhi kesehatan mental ataupun emosional anak.
Jenis pelecehan emosional pada anak pun bervariasi, mulai dari mengabaikan, mencintai dengan syarat, menolak, membandingkan, mengkritik, hingga memanipulasi. Menurut Vera, tindakan menjahili anak termasuk dalam tindakan manipulasi.
“(Menjahili anak) termasuk tindakan manipulasi ya, walaupun terlihat lucu, tapi anak belum sepenuhnya mengerti apa yang terjadi, jadi bisa lelah atau bahkan tersakiti secara emosi,” kata Vera, kepada kumparanMOM, Senin (19/9).
Anak menangis. Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, Vera mengatakan anak akan merasa tidak aman atau tidak nyaman secara emosional. Sebab mereka akan merasa ada sesuatu yang salah dengan dirinya, sehingga orang tua ingin terus menjahili atau ‘meledek’ dirinya. Akibatnya, anak tumbuh kerap merasa insecure, tidak percaya orang lain, hingga memiliki pandangan negatif dengan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
“Anak merasa tidak aman dan nyaman secara emosional, antara lain anak tumbuh menjadi anak yang insecure, tidak percaya orang lain, merasa dirinya buruk, bingung mengenali emosinya sendiri, dan kecerdasan emosi terganggu,” tambahnya.
Tak hanya itu, Moms, sering menjahili anak sampai nangis akan membuat anak cepat kesal karena merasa dipermainkan, kehilangan respect, atau tidak percaya dengan perkataan orang tuanya lagi. Bahkan, hal ini juga akan diterapkan pada orang di sekitarnya.