Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kuning pada bayi baru lahir memang dapat menjadi momok bagi orang tua. Sebaiknya Anda tak perlu khawatir berlebihan sebab dalam kebanyakan kasus, hal ini tidaklah berbahaya. Hanya saja orang tua juga perlu waspada, sebab bila zat kuning terlampau tinggi maka bisa membahayakan si kecil.
ADVERTISEMENT
Sekalipun Anda memberi ASI sebagai makanan satu-satunya, bukan berarti si kecil akan otomatis terhindar dari kondisi itu. Ya Moms, mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi ASI juga dapat mengalaminya. Kondisi ini disebut juga ikterus atau pewarnaan kuning yang tampak pada sklera (bagian putih pada mata) dan kulit, yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin. Umumnya, ikterus mulai tampak pada wajah dan sklera, selanjutnya meluas secara sefalokaudal (dari atas ke bawah), mulai dari atas hingga ke bawah ke arah dada, perut dan ekstremitas.
Meski begitu, bukan berarti Anda harus buru-buru menghentikan pemberian ASI, Moms! Adapun ikterus yang berhubungan dengan ASI disebabkan oleh peningkatan bilirubin indirek, maksudnya bilirubin yang belum mengalami metabolisme di hati. Ada dua jenis ikterus yang berhubungan dengan ASI, Moms.
Pertama: ikterus yang timbul dini (hari kedua atau ketiga) dan disebabkan oleh asupan makanan yang kurang karena produksi ASI masih kurang pada hari pertama. Pada kasus ini tetaplah menyusui dan memastikan si kecil mendapat ASI yang banyak adalah cara menanganinya.
ADVERTISEMENT
Sementara pada kasus kedua, ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama. Bukan karena kurangnya produksi ASI, namun adanya zat tertentu dalam ASI. Cirinya antara lain kadar bilirubin indirek yang masih meningkat setelah 4-7 hari pertama, berlangsung lebih lama dari ikterus fisiologis yaitu sampai 3-12 minggu dan tidak ada penyebab lainnya yang dapat menyebabkan ikterus.
Ikterus karena ASI biasanya selalu terjadi pada tiap-tiap bayi yang disusukan oleh ibu tertentu. Dalam kasus ini, dokter kemungkinan akan memberi terapi khusus dalam penanganannya.
Sebagai upaya pencegahan kuning, sebagai ibu Anda dapat melakukan tips berikut:
- Jangan berikan air putih, air gula, atau apapun itu sekalipun ASI belum keluar,
- Letakan bayi di dada ibu selama 30-60 menit,
ADVERTISEMENT
- Pastikan posisi dan pelekatan bayi pada payudara sudah benar,
- Menyusui bayi sesering mungkin.