Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pernah mendengar ungkapan bahwa ayah cenderung lebih dekat dengan anak perempuan dibandingkan anak laki-lakinya? Ternyata hal itu bukan hanya ungkapan saja, melainkan sudah terbukti secara ilmiah.
ADVERTISEMENT
Penelitian Emory University yang diterbitkan dalam jurnal American Psychological Association Behavioral Neuroscience menunjukkan bahwa kebanyakan ayah memang lebih memperhatikan kebutuhan anak perempuannya daripada anak laki-laki.
Peneliti tersebut mengumpulkan 52 ayah dengan komposisi 30 ayah punya anak perempuan dan 22 ayah punya anak laki-laki. Mereka akan diuji di laboratorium serta pengamatan di rumah.
Peneliti melakukan scan otak MRI pada para ayah. Mereka diminta melihat foto-foto orang dewasa tak dikenal, anak kecil tak dikenal, hingga foto anak mereka sendiri dengan beragam ekspresi seperti sedih, senang serta netral. Hasilnya menunjukkan bahwa ayah memiliki respons yang lebih besar terhadap wajah bahagia anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki.
Sementara lewat pengamatan di rumah, peneliti menemukan kalau ayah juga cenderung menggunakan bahasa yang lemah lembut pada anak perempuannya. Sedangkan pada anak laki-laki, ayah cenderung lebih banyak menggunakan kata-kata yang tegas dan berstruktur.
ADVERTISEMENT
"Jika anak itu berteriak atau meminta tolong, ayah akan menanggapi anak perempuan menanggapi anak perempuan daripada anak laki-laki," kata Ketua Peneliti Jennifer Mascaro, PhD, dari Emory University.
Para peneliti menambahkan, sebenarnya belum jelas apakah para ayah secara genetik terhubung untuk lebih responsif terhadap anak perempuan atau mungkin saja mereka menyesuaikan diri dengan norma sosial tentang gender. Meski begitu, peneliti menyarankan agar para ayah melakukan pendekatan yang sama dalam membesarkan anak laki-lakinya.
"Para ayah tentunya berusaha melakukan yang terbaik dan akan melakukan hal-hal yang mereka mampu untuk membantu anak-anak mereka meraih sukses. Tapi penting untuk memahami bahwa interaksi mereka dengan anak-anaknya bisa menjadi bias karena gender," kata Mascaro.
ADVERTISEMENT