Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ibu Hamil Batuk, Apakah Menyakiti Janin di Dalam Kandungan?
23 Mei 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi orang dewasa yang tubuhnya bugar, perubahan cuaca yang ekstrem bukan menjadi masalah besar. Namun, bagaimana dengan anak-anak, lansia atau ibu hamil? Kelompok rentan ini bisa saja dengan mudah terserang flu dan batuk yang sangat mengganggu.
Batuk terkadang membuat ibu hamil khawatir. Sebab, ibu hamil tak boleh sembarangan mengonsumsi obat, apalagi tanpa resep dokter.
Direktur Layanan Perinatal di Bronx NYC Health, Kecia Gaither, mengatakan, penyebab batuk bagi ibu hamil tak selalu karena flu. Gaither mengatakan, para ibu hamil akan mengalami perubahan alamiah pada tubuhnya sehingga lebih rentan terhadap batuk hingga alergi.
"Batuk pada kehamilan bisa sering terjadi karena perubahan fisiologis yang menyertai kehamilan," ujar Gaither dikutip dari Romper, Selasa (23/5).
Lalu, apakah batuknya ibu hamil bisa menyakiti janin di dalam perut?
ADVERTISEMENT
Penjelasan Apakah Ibu Hamil yang Batuk Menyakiti Janin dalam Kandungan
Gaither menyebut para orang tua harus berpikiran positif. Rahim disebut dapat melindungi bayi meski orang tua tengah batuk.
“Bayi terbungkus dalam rahim yang dikelilingi oleh cairan ketuban, sehingga proses batuk saja tidak memengaruhi janin,” kata Gaither.
Lalu bagaimana meredakan batuk dengan cara yang aman?
Asisten profesor klinis, Departemen Obstetri dan Ginekologi di UCLA Health, Leena Nathan, mengungkapkan ada obat sederhana yang bisa dilakukan para ibu hamil saat batuk.
“Teh panas dengan madu dan lemon adalah obat batuk yang aman dan alami," ujar Nathan dikutip Romper.
Moms, meski batuk bukan hal yang benar-benar berbahaya bagi ibu hamil, bukan berarti Anda dan pasangan bisa mengabaikan batuk yang datang selama masa kehamilan ya.
ADVERTISEMENT
“Jika seorang wanita batuk lebih dari seminggu, penting untuk mencari perawatan medis untuk evaluasi dan pengobatan,” kata Nathan.
“Batuknya sendiri tidak akan menyakiti bayi dalam kandungan. Namun, penyakit yang mendasari penyebab batuk bisa berbahaya. Misalnya, jika batuk disebabkan oleh asma dan wanita tersebut tidak mendapatkan oksigen yang cukup, hal ini dapat berdampak negatif pada bayinya,” pungkasnya.