Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional Berisiko Lahirkan Anak ADHD hingga Autisme

1 Mei 2025 14:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu hamil sakit Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu hamil sakit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kesehatan ibu hamil begitu penting dalam tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Oleh karena itu, bila Anda berencana hamil, dokter biasanya menyarankan dilakukannya pemeriksaan kesehatan, sehingga bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu agar diobati terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh ibu hamil adalah diabetes gestasional, yang merupakan penyakit diabetes yang terjadi selama kehamilan, pada wanita yang sebelunya tidak memiliki riwayat diabetes.
Penyakit pada ibu hamil ini belum diketahui pasti penyebabnya. Namun, dalam kondisi tersebut, tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin selama kehamilannya. Dampaknya tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, tetapi juga pada yang dilahirkan.

Studi Terbaru Ungkap Dampak Diabetes Gestasional yang Dialami Ibu Hamil pada Anaknya

Seperti yang diungkap studi terbaru di China, yang mengungkapkan bahwa anak yang terlahir dari ibu dengan diabetes gestasional, maka 28 persen lebih mungkin didiagnosis mengalami gangguan perkembangan saraf.
New York Post melansir, para peneliti mengumpulkan data dari 202 studi yang mencakup 56 juta kehamilan di seluruh dunia. Mereka mengamati hasil kesehatan anak-anak yang ibunya menderita diabetes Tipe 1 atau Tipe 2 selama kehamilan, serta ibu-ibu yang didiagnosis diabetes gestasional.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti menemukan bahwa diabetes pada ibu meningkatkan risiko semua jenis gangguan perkembangan saraf, dengan autisme meningkat sebesar 25 persen, ADHD sebesar 30 persen, dan cacat intelektual sebesar 32 persen.
Selain itu, anak yang lahir dari ibu penderita diabetes memiliki kemungkinan 20 persen lebih besar untuk mengalami kesulitan berkomunikasi, 17 persen lebih besar untuk mengalami masalah pergerakan, dan 16 persen lebih besar untuk mengalami gangguan belajar dibandingkan dengan teman sebayanya.
Menariknya, anak-anak yang berisiko paling tinggi adalah mereka yang lahir dari ibu yang sudah menderita diabetes sebelum kehamilan, kata studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Diabetes & Endocrinology.
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
Anak-anak ini memiliki kemungkinan 39 persen lebih tinggi untuk mengembangkan satu atau lebih gangguan perkembangan saraf, --dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya memiliki diabetes gestasional--, yang berkembang selama kehamilan dan biasanya pulih setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Risikonya juga lebih tinggi pada anak-anak yang ibunya menderita diabetes gestasional dalam jangka waktu lama atau yang memerlukan pengobatan untuk mengatasinya.
Analisis tersebut tidak membuktikan bahwa diabetes ibu secara langsung menyebabkan masalah perkembangan saraf pada anak-anak, tetapi para ahli mengatakan bahwa hasil tersebut penting dan layak untuk ditelusuri lebih lanjut.
Diabetes gestasional sedang meningkat, dengan diagnosis di kalangan wanita muda Amerika Serikat meningkat sebesar 30 persen selama dekade terakhir, menurut sebuah studi oleh Northwestern Medicine .
Setiap wanita hamil dapat mengalami diabetes gestasional, tetapi Klinik Cleveland mencatat risikonya lebih tinggi pada wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas, tidak aktif secara fisik, atau berusia di atas 35 tahun. Riwayat keluarga diabetes, sindrom ovarium polikistik, dan latar belakang etnis tertentu juga dapat meningkatkan risiko.
ADVERTISEMENT
Para ahli pun menyoroti pentingnya skrining komprehensif pada wanita berusia 20-an dan 30-an sebelum kehamilan, sehingga bisa mendapat perawatan sebelum mereka hamil.