Ibu Hamil dengan Plasenta Previa, Apakah Harus Melahirkan Caesar?

5 April 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi plasenta previa pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi plasenta previa pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Biasa disebut dengan ari-ari, plasenta merupakan organ penting selama kehamilan. Melalui plasenta, nutrisi yang dikonsumsi ibu sehari-hari akan ditransfer ke bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Menjelang kelahiran bayi, plasenta biasanya akan berada di posisi atas rahim dan jauh dari serviks. Namun, beberapa ibu hamil justru mengalami plasentanya berada di bawah rahim dan menghalangi jalan lahir bayi yang disebut dengan plasenta previa. Kondisi ini akan menyulitkan bayi untuk keluar melalui serviks ibu. Lantas, apakah ibu hamil harus melahirkan secara caesar?

Apakah Ibu Hamil dengan Plasenta Previa Harus Melahirkan Secara Caesar?

Ilustrasi ibu hamil yang akan melahirkan. Foto: Shutter Stock
Jawabannya bisa iya dan bisa saja tidak, Moms. Dikutip dari Healthline, dokter kandungan Fernando Mariz, MD, menjelaskan, ada dua kondisi yang bisa sebabkan ibu hamil dengan plasenta previa harus melahirkan melalui operasi caesar yaitu, plasenta previa parsialis dan plasenta previa totalis.
Plasenta previa parsialis artinya plasenta yang melekat rendah di dekat leher rahim dan menutupi sebagian jalan lahir. Sementara plasenta previa totalis, yaitu plasenta yang melekat rendah di dekat leher rahim dan menutupi keseluruhan jalan lahir. Oleh karena itu, operasi caesar dibutuhkan sebab bayi tidak dapat melewati serviks jika terhalang oleh plasenta.
ADVERTISEMENT
Jika ibu hamil mengalami kondisi ini, umumnya dokter akan menyarankan melakukan operasi caesar terjadwal, Moms. Mengutip Healthline, jadwal operasi caesar ini bisa saja lebih awal dari perkiraan lahir, sehingga, bayi mungkin akan diberikan suntikan kortikosteroid untuk mempercepat pertumbuhan paru-paru bayi.
Ilustrasi ibu hamil yang akan melahirkan. Foto: Shutter Stock
Meski begitu, ada juga kondisi di mana ibu hamil dengan plasenta previa masih bisa melahirkan normal. Namun, dokter perlu benar-benar memastikan bahwa posisi plasenta jauh dari jalan lahir atau tidak menutupi serviks. Apalagi, jika plasenta previa terdeteksi di awal kehamilan, yang artinya plasenta masih bisa bergerak ke atas rahim seiring berkembangnya kehamilan.
Mengutip Mama Natural, dokter mungkin juga masih merekomendasikan persalinan normal jika jarak plasenta sejauh 2 sentimeter dari serviks ibu. Sebuah studi juga menemukan bahwa setidaknya 60 persen kasus plasenta previa bisa berhasil melahirkan secara normal, Moms.
ADVERTISEMENT
Jadi, tidak semua kasus plasenta previa harus melahirkan normal. Semua itu tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang dialami oleh ibu hamil.