Ibu Hamil Disuruh Pemeriksaan CTG Jelang Melahirkan, Apa Maksudnya?

6 Mei 2022 12:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil melakukan pemeriksaan CTG atau Cardiotocography. Foto: Dmitry Naumov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil melakukan pemeriksaan CTG atau Cardiotocography. Foto: Dmitry Naumov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memasuki akhir trimester ketiga, dokter atau bidan akan lebih intensif memeriksa kesehatan ibu hamil beserta janinnya. Terutama jelang hari persalinan, beberapa ibu hamil akan diminta melakukan pemeriksaan CTG. Apa itu?
ADVERTISEMENT
CTG adalah singkatan dari Cardiotocography. Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), CTG merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mencatat denyut jantung janin serta kontraksi rahim menggunakan gelombang suara. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan janin sebelum atau selama proses persalinan.
Cara kerja alat CTG adalah ibu hamil akan diminta untuk berbaring lalu perut Anda dipasangkan sebuah alat berbentuk sabuk pengaman dan berupa piring. Sebelum ditempel, perut akan dioleskan gel khusus terlebih dahulu baru kemudian alat tersebut dipasang. Piringan kecil itu kemudian ditempelkan ke dua sisi perut menggunakan ikat pinggang elastis. Satu piringan untuk mengukur denyut jantung janin, dan piringan lain untuk mengukur kekuatan kontraksi.
Ilustrasi ibu hamil melakukan pemeriksaan CTG atau Cardiotocography. Foto: ravipat/Shutterstock
Nantinya, piringan tersebut akan tersambung pada sebuah alat lainnya yang menunjukkan bunyi detak jantung berupa grafik atau angka. Kemudian Anda diinstruksikan juga untuk menekan tombol yang kabelnya terpasang dengan mesin setiap janin bergerak. Grafik itulah yang memperlihatkan data kontraksi rahim dan denyut jantung rahim.
ADVERTISEMENT
Ada dua kategori dari hasil pemeriksaan CTG yang disebut dengan reaktif dan non-reaktif. Hasil pemeriksaan dikatakan reaktif apabila detak jantung janin meningkat setelah ada pergerakan. Sementara, dikatakan non-reaktif bila detak jantung janin tak bertambah atau semakin meningkat.

Mengapa Dokter Minta Dilakukan Pemeriksaan CTG Jelang Persalinan?

Dikutip dari laman Baby Center, dokter kandungan biasanya meminta ibu hamil untuk melakukan CTG sebagai pemeriksaan rutin pada trimester ketiga. Ternyata, ada banyak alasan mengapa pemeriksaan ini dilakukan, yakni:
1. Memeriksa gerakan bayi yang melambat atau tidak teratur
2. Janin tampak kecil dan pertumbuhannya tidak sesuai
3. Mengecek apakah ada masalah pada plasenta yang membatasi aliran darah ke bayi
4. Pengecekan air ketuban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak
ADVERTISEMENT
5. Mengandung anak kembar
Ilustrasi ibu hamil melakukan pemeriksaan CTG atau Cardiotocography. Foto: mytrykau/Shutterstock
6. Menderita diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi gestasional atau kondisi medis lain yang dapat memengaruhi kehamilan
7. Menjalani prosedur cephalic eksternal (untuk mengubah bayi sungsang) atau amniosentesis trimester ketiga (untuk menentukan apakah paru-paru bayi Anda cukup matang untuk lahir atau untuk menyingkirkan infeksi rahim).
8. Tes non-stres untuk memastikan kondisi bayi baik-baik saja
9. Telah melewati hari perkiraan lahir, untuk melihat kondisi bayi yang lebih lama lama di dalam rahim
10. Pernah keguguran di trimester kedua kehamilan
11. Bayi telah didiagnosis dengan kelainan atau cacat lahir dan perlu dipantau
Pemeriksaan ini tidak berbahaya dan umum dilakukan kok, Moms. Proses CTG ini berlangsung dengan durasi 20-60 menit, jadi pastikan Anda pergi ke toilet dulu karena waktu pemeriksaannya cukup lama. Selain itu, dokter biasanya akan meminta Anda untuk makan terlebih dahulu untuk merangsang bayi lebih banyak bergerak.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jadi jangan takut apabila dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan CTG, demi persalinan yang lancar dan kesehatan ibu serta bayi tetap sehat. Namun, apabila masih bingung soal hasil pemeriksaan CTG, jangan ragu untuk meminta penjelasan lebih detail kepada dokter terkait kondisi janin Anda.