Ibu Hamil Jantungnya Berdebar, Berbahayakah?

18 Oktober 2020 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil dengan jantung berdebar.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil dengan jantung berdebar. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada banyak perubahan yang mungkin Anda alami saat hamil, baik yang disadari ataupun tidak. Salah satu keluhan yang bisa dialami ialah soal jantung berdebar. Ya Moms, kondisi ini tak jarang membuat sebagian ibu hamil merasa cemas.
ADVERTISEMENT
Mereka khawatir, apakah kondisi jantung berdebar ini akan berpengaruh pada janin atau malah wajar terjadi di setiap kehamilan. Apakah Anda termasuk salah satunya? Jika ya, coba simak penjelasan dari dokter di sini.
Ilustrasi ibu hamil dengan jantung berdebar. Foto: Shutter Stock

Ibu Hamil Jantung Berdebar, Berbahayakah?

Dokter Spesialis Kandungan, dr. Dhely Lesthama Atmadikoesoemah, SpOG mengatakan bahwa kondisi jantung berdebar saat hamil merupakan kondisi yang normal terjadi di trimester pertama dan tak membahayakan kehamilan Anda, Moms. Hal ini karena pada saat hamil, jantung Anda akan bekerja keras memompa ke dua bagian, yaitu bagian tubuh ibu sendiri dan janin.
Pada saat awal kehamilan, darah yang mengalir ke janin juga akan didukung oleh darah ibu yang otomatis jantungnya bekerja lebih cepat memompa darah ke ibu maupun janin. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh hemodilusi, yaitu pengenceran darah sehingga darah yang mengalir ke janin diharapkan bisa lebih banyak dan kuat.
ADVERTISEMENT
"Makanya pada ibu hamil relatif lebih mudah terkena anemia dan sering berdebar-debar pada kondisi anemia karena kehamilan tadi," ujar dr. Dhely kepada kumparanMOM.
Rutin minum air putih agar tidak dehidrasi. Foto: Thinkstock

Dehidrasi dan Perubahan Hormon

Penyebab lainnya adalah karena ibu hamil sering mengalami dehidrasi. Biasanya kondisi ini terjadi di trimester pertama kehamilan. Karena dehidrasi dan ibu mungkin saja kurang minum, dapat menyebabkan jantung bekerja lebih kencang dan timbullah berdebar-debar.
"Sering sebentar-bentar pipis karena penekanan kandung kemih di kehamilannya. Akibatnya apa? Karena ibu sering pipis, lalu dehidrasi. Sementara minumnya kurang," tambah dokter yang praktik di RS Pondok Indah Puri Indah, Jakarta Barat ini.
Selain itu, kondisi jantung berdebar juga bisa disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan. Ibu yang merasa cemas, banyak pikiran, atau bahkan jadi lebih sering waspada bisa menimbulkan jantung berdebar-debar.
ADVERTISEMENT
"Jadi, sebetulnya sih tidak berbahaya selama terkontrol dan selalu berkoordinasi dengan dokter kandungan," pungkas dr. Dhely.
Ilustrasi ibu hamil dengan jantung berdebar. Foto: Shutter Stock

Kapan Harus Waspada?

Kendati demikian, ibu hamil juga perlu waspada apabila kondisi ini terjadi di trimester kedua atau bahkan trimester ketiga kehamilan. Karena bisa saja kondisi jantung berdebar ini salah satu tanda dari gangguan jantung ibu pada kehamilan. Jadi, ada baiknya selama hamil Anda selalu konsultasikan berbagai keluhan yang dirasakan --termasuk jantung berdebar-debar ke dokter ya, Moms.
"Hipertensi, eklamsia atau preeklamsia itu beberapa gangguan yang mungkin bisa saja terjadi saat hamil. Itulah pentingnya ibu hamil diwajibkan paling tidak sebulan sekali untuk periksa kehamilan, diukur tensinya, dan juga ditanyakan keluhan subjektif seperti jantung berdebar-debar tadi," tutupnya.
ADVERTISEMENT