Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Selain memenuhi kebutuhan nutrisi, ibu hamil juga harus memastikan bahwa emosinya stabil demi perkembangan janin. Meski begitu, terkadang ada saja yang mengganggu pikiran Anda, misalnya pertengkaran dengan suami.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ternyata sering bertengkar dengan suami saat hamil bisa menyebabkan emosi Anda tidak baik dan akan sangat memengaruhi bayi di dalam kandungan. Sebab, kondisi emosi ibu hamil bisa jadi awal pembentukan sikap dan perilaku anak ke depannya.
Selain itu, mengutip Parenting First Cry, pertengkaran dengan suami juga bisa menimbulkan kecemasan dan depresi, sehingga bisa memengaruhi perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh si kecil. Nah Moms, berikut ini adalah 5 dampak bagi tumbuh kembang janin bila Anda dan suami sering bertengkar.
5 Dampak Pertengkaran Saat Hamil Bagi Perkembangan Janin
1. Perkembangan Otak Janin Terhambat
Ketika Anda marah, tentu Anda akan berteriak dan menangis kan, Moms. Nah, luapan amarah inilah yang menghalangi perkembangan otak janin Anda. Tidak hanya mempengaruhi IQ-nya, tapi juga kemampuannya untuk mengelola emosi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Janin yang terpapar stres tingkat tinggi selama kehamilan, cenderung mengalami kecemasan dan memiliki amigdala yang lebih besar, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur respons terhadap rangsangan perasaan takut.
2. Cacat Fisik
Pertengkaran yang disertai dengan kekerasan fisik, bisa membahayakan bayi Anda, Moms! Hal tersebut bisa menimbulkan risiko lahir mati lebih tinggi. Kekerasan fisik selama kehamilan juga menyebabkan berat badan lahir bayi rendah, cedera fisik, bahkan sampai pendarahan.
3. Kekebalan Tubuh Terganggu
Meningkatnya stres setelah perkelahian, bisa membuat sistem kekebalan anak menjadi lemah. Nantinya, hal ini akan berujung pada penyakit dan masalah kesehatan di masa mendatang.
4. Terganggunya Perkembangan Fisiologis dan Biologis Janin
Kemarahan bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta adrenalin dan epinefrin. Semua ini bisa menyebabkan meningkatnya ketegangan dan menyebabkan pembuluh darah mengerut. Jika dibiarkan, oksigen ke dalam rahim berkurang, suplai darah ke janin berkurang, dan bayi bisa mengalami maag, asma, tekanan darah tinggi, masalah jantung, sakit kepala, gangguan kulit, dan masalah pencernaan.
ADVERTISEMENT
5. Anak Jadi Lebih Manja
Kemarahan tidak terkendali selama hamil, bisa menyebabkan anak Anda lebih emosional dari anak kebanyakan. Ketika dewasa nanti, anak akan menjadi lebih manja dan cenderung memiliki sifat yang impulsif, Moms.
Jadi, selama hamil, cobalah untuk mengelola emosi dengan baik dan hindari pertengkaran dengan suami. Bila memang ada perselisihan, cobalah untuk diselesaikan baik-baik dengan kepala dingin, Moms.