Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu olahraga yang boleh dilakukan saat hamil adalah lari. Meski termasuk olahraga berat, lari saat hamil boleh dilakukan asalkan ibu telah mendapatkan izin dari dokter karena kehamilannya sehat dan tidak berisiko. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, wanita yang sudah terbiasa olahraga lari umumnya boleh melanjutkan aktivitas tersebut selama kehamilan dengan aman.
Namun, beberapa ibu hamil mungkin bertanya-tanya apakah olahraga lari bisa mempengaruhi kondisi janin. Misalnya saja kekhawatiran soal gerakan berlari yang intens mungkin mempengaruhi posisi bayi di dalam kandungan. Benarkah demikian?
Pengaruh Gerakan Lari pada Janin
Lari termasuk olahraga berat yang sebenarnya aman dilakukan saat hamil bila ibu mengikuti semua saran dan aturan dari dokter kandungan. Mulai dari memperhatikan jarak, frekuensi, hingga lokasi yang harus rata dan bukan tanjakan agar ibu hamil terhindar dari risiko jatuh atau cedera.
ADVERTISEMENT
Gerakan lari yang biasanya sangat intens dan membuat perut ibu hamil terasa naik turun mungkin tampak mengkhawatirkan. Namun, hal ini sebenarnya tidak berpengaruh buruk pada janin, Moms. Mengutip Tommy’s Pregnancy Hub, rahim merupakan tempat yang sangat aman bagi bayi, sehingga ibu tidak perlu khawatir bayi di dalam kandungan akan terbentur dan terguncang ke atas atau bawah saat berlari.
Sebaliknya, gerakan lari yang dilakukan ibu justru membuat bayi di dalam kandungan merasa rileks dan nyaman. Jika kandungan sudah cukup besar dan bayi semakin aktif, ibu mungkin akan merasakan si kecil ikut merespons gerakan lari Anda dengan pukulan atau tendangan kegembiraan.
Selain itu, olahraga lari juga memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi di dalam kandungan lho, Moms. Dikutip dari Healthline, berlari dengan aman selama kehamilan dapat meredakan sakit punggung, mengurangi sembelit, mempertahankan berat badan yang normal selama kehamilan, dan meningkatkan suasana hati. Lari santai saat hamil juga bisa menurunkan risiko kelahiran bayi prematur dan berat badan rendah.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, ibu perlu paham bahwa hormon relaksin akan meningkat seiring berkembangnya kehamilan. Hormon ini akan membuat sendi pada tubuh ibu semakin mengendur selama kehamilan. Artinya, semakin tinggi risiko cedera bila ibu melakukan aktivitas fisik seperti berlari. Jadi, jika ibu hamil merasa keseimbangan tubuhnya sudah tidak maksimal, sebaiknya jangan melakukan olahraga lari ya, Moms.