Ibu Jadi Bau Badan Setelah Melahirkan, Apakah Wajar?

4 Januari 2025 15:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bau badan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bau badan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ibu mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya setelah melahirkan. Salah satu perubahan yang mungkin terasa mengganggu adalah bau badan. Apakah Anda mengalaminya juga, Moms?
ADVERTISEMENT
Jika ya, tak perlu khawatir karena hal itu normal, kok. Dan, kabar baiknya, perubahan ini tidak akan terjadi selamanya.
Lantas, apa yang membuat tubuh ibu jadi lebih bau setelah melahirkan dan bagaimana mengatasinya?

Penyebab Umum Tubuh Ibu Melahirkan Jadi Lebih Bau

Mengutip Parents, ada banyak hal yang bisa memicu ibu memiliki bau badan setelah melahirkan. Seperti
1. Perubahan Hormon
Tidak hanya mempengaruhi produksi ASI, perubahan hormon ternyata juga dapat mempengaruhi produksi keringat, lho. Akibatnya, beberapa ibu kerap mengalami masalah bau badan setelah melahirkan.
“Perubahan hormonal terjadi secara dramatis pada periode postpartum, dengan penurunan estrogen dan progesteron yang cepat serta peningkatan prolaktin untuk menghasilkan ASI,” jelas Banafsheh Bayati, MD, OB/GYN, FACOG, obgyn bersertifikat yang berpraktik di Santa Monica, California.
ADVERTISEMENT
2. Tubuh mengeluarkan cairan berlebih saat hamil
Damian Pat Alagia III, MD, MS, MBA, direktur medis untuk kesehatan wanita di Quest Diagnostics menjelaskan bahwa orang hamil bertambah hingga 10 pon cairan ketuban, darah, dan cairan lainnya.
"Begitu bayi lahir, cairan tersebut perlu dibuang," imbuh Dr. Alagia. Karena itu, orang tua pascapersalinan sering mengalami peningkatan keringat. "Ini adalah cara tubuh mengeluarkan cairan berlebih ini."
3. Proses Menyusui
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: aslysun/Shuttterstock
Sementara produksi ASI meningkat, Anda mungkin akan lebih banyak berkeringat, terutama di malam hari. Dengan meningkatnya keringat, ada kemungkinan bau badan pascapersalinan akan meningkat. Hal ini mirip dengan perubahan hormon selama masa pubertas. Namun, bau badan ibu juga bisa menjadi cara alami untuk meningkatkan bonding dengan bayi.
ADVERTISEMENT
"Perubahan aroma pascapersalinan membantu mengarahkan bayi untuk menyusu," imbuh Dr. Alagia. Faktanya, selama menyusui, orang dapat mengeluarkan feromon yang berbeda—mencampurnya dengan air liur bayi, dan itu dapat menyebabkan bau yang mungkin baru dan tidak dikenal oleh orang yang menyusui.
4. Perdarahan dan keputihan pascapersalinan
Anda juga akan melihat keluarnya cairan vagina yang baunya dan tampilannya berbeda dari periode menstruasi biasa.
“Tubuh pascapersalinan mengeluarkan bau yang mungkin tertukar dengan bau badan yang berhubungan dengan keringat,” kata Dr. Alagia. “Ini termasuk keputihan yang disebut lokia , yang merupakan campuran cairan ketuban, jaringan, dan darah. Biasanya keluar melalui vagina hingga enam minggu pascapersalinan.”
5. Meningkatnya indra penciuman
Sama seperti saat hamil, pada trimester keempat indra penciuman Anda bisa meningkat.
ADVERTISEMENT
Sementara meta-analisis tahun 2024 menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam indera perasa dan penciuman pascapersalinan, Dr. Bayati mengatakan bahwa beberapa orang hamil dan pascapersalinan dapat memiliki indera penciuman dan perasa yang berubah dan dengan demikian lebih menyadari perubahan bau badan yang mungkin kurang kentara bagi orang lain.
Ia menambahkan bahwa bayi juga memiliki indra penciuman yang tajam dan feromon serta bau badan mungkin merupakan sinyal penting untuk menjalin ikatan dan menanamkan waktu.
6. Kurang tidur dan stres
Ilustrasi ibu stres. Foto: ME Image/Shutterstock
Selain cairan yang tubuh Anda coba keluarkan setelah melahirkan, beban fisik dan emosional dari memiliki bayi baru lahir juga dapat memengaruhi aroma Anda.
Christina Burns , L.Ac, FABORM, pendiri Naturna dan dokter pengobatan Tiongkok, mengatakan bahwa kelelahan tidak membantu. Bagi banyak orang tua pascapersalinan, kelelahan menyebabkan peningkatan hormon stres, kecemasan, dan faktor lain yang menyebabkan keringat dan bau badan.
ADVERTISEMENT
Kapan Bau Badan Akan Menghilang?
Masalah bau badan tersebut umumnya akan menghilang saat ibu mulai menstruasi kembali sebagai tanda bahwa hormon sudah stabil.
“Biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan bau ketiak. Ini menandakan hormon rendah, ketidakseimbangan stress, dan masalah sistem pencernaan. Tidak ada yang mengancam nyawa,” ujar dr. Burns.
Namun, jika bau badan tersebut disertai dengan gejala lain, seperti demam, rasa sakit di area jahitan, hingga keputihan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter ya, Moms.
Nah, agar bau badan ini tidak mengganggu, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan memastikan tubuh tetap terhidrasi, ya!