Ibu Sering Lelah, Ternyata Karena Beratnya Beban Mental dalam Rumah Tangga

30 Agustus 2023 18:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu gagal menyusui.. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu gagal menyusui.. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap ibu memiliki tantangan sendiri dalam menjalani kehidupannya. Mulai dari saat mengasuh anak, bekerja, hingga menjalani peran di rumah tangga bersama pasangan.
ADVERTISEMENT
Bahkan saat ibu terlihat sedang menyuapi anak, bermain dengan si kecil, atau mungkin bersantai, ada banyak hal lho yang sedang berkutat di dalam pikirannya. Misalnya, khawatir dengan berat badan anak yang tak kunjung bertambah, uang belanja yang tinggal sedikit, belum bayar keperluan sekolah si kakak, dan lain sebagainya.
Beban pikiran tersebut bisa sangat menguras energi ibu secara fisik dan mental yang kemudian membuat tubuhnya merasa kelelahan setiap harinya. Nah, kondisi ini biasanya disebut dengan mental load atau beban mental berlebihan yang memang umum dialami para ibu.

Alasan Ibu Dianggap Menanggung Lebih Banyak Beban dalam Rumah Tangga

ibu menanggung lebih banyak beban dalam rumah tangga. Foto: Shutterstock
Mengutip BBC, penelitian menunjukkan bahwa perempuan dalam hubungan heteroseksual masih melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Bahkan, pasangan yang merasa sudah membagi tugas secara rata pun, masih ada beberapa tugas tersembunyi yang jatuh ke pihak perempuan atau ibu.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada tiga tugas tidak terlihat dan tidak terbatas yang sebenarnya lebih banyak dilakukan oleh ibu daripada ayah, seperti tugas kognitif, tugas emosional, hingga mental load atau beban mental tadi.
Tugas kognitif
Ibu perlu untuk terus berpikir demi menjaga keberlangsungan keluarganya. Otak ibu dipaksa bekerja seolah mempunyai kekuatan untuk mengingat semua hal yang dibutuhkan. Mulai dari harus mampir ke minimarket untuk membeli susu dalam perjalanan pulang kantornya, mencatat batas waktu pendaftaran aktivitas anak, hingga mengingat seragam apa yang harus digunakan anak ke sekolah esok hari, dan masih banyak lagi.
Ilustrasi anak menangis. Foto: interstid/Shutterstock
Tugas emosional
Ibu berperan penting dalam memastikan kondisi emosi anggota keluarganya tetap stabil. Ya, ibu biasanya bergerak cepat untuk menenangkan anak-anaknya saat mereka bertingkah. Sering juga ibu merasa khawatir jika buah hatinya tidak bertindak baik saat berada di sekolah.
ADVERTISEMENT
Beban mental
Mental load atau beban mental merupakan kombinasi dari kedua tugas sebelumnya. Pada poin ini, tugas-tugas seperti mempersiapkan, mengatur, dan mengantisipasi segala sesuatu, baik dalam emosional maupun praktis yang perlu dilakukan untuk keberlangsungan keluarga lebih banyak ada di tangan ibu.
Doktor dalam bidang sosiologi di Universitas Harvard, Allison Daminger, menyebut ada empat tahap beban mental yang juga lebih banyak dilakukan ibu, yaitu mengantisipasi kebutuhan, mengidentifikasi pilihan, memutuskan pilihan, dan kemudian memantau hasilnya.

Dampak bila Ibu Memiliki Beban Mental Lebih Berat dalam Rumah Tangga

Ilustrasi ibu stres. Foto: Shutter Stock
Pekerjaan tersembunyi yang tidak ada habisnya bagi ibu bisa menimbulkan dampak yang beragam, Moms. Contoh sederhananya, Anda menjadi pihak yang cenderung lebih khawatir mengenai pengasuhan anak daripada suami. Ini bisa menyebabkan stres tambahan, karena anak atau keluarga selalu ada dalam pikiran meski ibu sedang harus berkonsentrasi pada hal lain seperti pekerjaan misalnya.
ADVERTISEMENT
Penelitian juga menunjukkan, ibu lebih stres, lelah, dan kurang bahagia dibandingkan ayah selama pengasuhan anak karena beban mental yang lebih banyak. Sementara, saat ibu menyadari rasa lelahnya dan meminta bantuan, tidak jarang justru akan dijawab dengan omelan oleh pasangannya. Hal ini kemudian memengaruhi relasinya dengan pasangan.