Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ibu yang Baru Melahirkan Harus Meluruskan Kakinya, Mitos atau Fakta?
12 Maret 2019 18:37 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, ibu baru biasanya kerap mendapat nasihat dari banyak orang. Mulai dari orang tua, mertua, sepupu, kakak perempuan dan lain-lain. Kendati tak diminta, mereka akan tetap memberi berbagai nasihat kepada Anda. Salah satunya adalah soal posisi kaki yang harus selalu lurus setelah melahirkan. Mitos atau fakta ya, Moms?
ADVERTISEMENT
"Itu hanya mitos. Banyak mitos-mitos yang zaman dahulu masih relevan. Tapi kalau zaman sekarang itu udah enggak relevan lagi", ujar dr. Karno Suprapto Sp.OG saat dihubungi kumparanMOM, Senin (11/3).
Orang tua terdahulu percaya bahwa kaki yang tidak diluruskan setelah melahirkan bisa menyebabkan varises. Padahal menurut dr. Karno-sapaan akrabnya- tidak ada hubungannya antara varises dengan posisi kaki ibu setelah melahirkan. Varises disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Sedangkan ibu yang melahirkan, baik secara normal maupun caesar kehilangan banyak darah dalam tubuhnya.
"Saat melahirkan normal ibu kehilangan darah sebanyak 200 cc. Kalau melalui caesar 500 cc. Jadi enggak ada darah yang numpuk. Kadang bahkan harus ditambah. Orang lahiran normal 3 jam sudah bisa jalan. Orang caesar 24 jam sudah boleh jalan. Jadi dengan bergerak, beraktivitas, peredaran darahnya normal tidak ada penumpukan darah. Varises itu terjadi karena ibu hamil. Selama hamil bendungan di pembuluh darah kaki itu kan tinggi", kata dr. Karno.
ADVERTISEMENT
Jadi tak perlu khawatir lagi ya, Moms. Boleh saja mendengarkan nasihat dari orang lain, namun pastikan kebenaran informasinya terlebih dahulu. Jika berkaitan dengan kesehatan dan kondisi medis, dokter adalah sumber terbaik untuk mendapatkan nasihat, Moms.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini