IDAI Buat Program LITTLe Ku untuk Tingkatkan Cakupan Imunisasi Anak yang Menurun

2 Desember 2021 13:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin COVID-19 atau vaksin corona untuk anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin COVID-19 atau vaksin corona untuk anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kondisi pandemi berpengaruh pada cakupan imunisasi anak di Indonesia. Ya Moms, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA) mengatakan, cakupan imunisasi dasar pada anak mengalami penurunan drastis sebanyak 11,1 persen selama pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Imunisasi Anak IDAI, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, SpA(K) dalam acara briefing media pada Senin (29/11).
“Cakupan imunisasi menurun dari angka 93,7 persen menjadi 82,6 dan ini merupakan cakupan imunisasi terendah sepanjang 2011-2020. Ini disebabkan karena adanya pembatasan, masyarakat juga takut untuk keluar rumah saat pandemi dan beberapa fasilitas kesehatan bagian imunisasi juga tutup untuk penangangan COVID-19, sehingga program imunisasi untuk anak tidak dilakukan,”ujar Prof. Hartono.
Sementara menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), penurunan cakupan imunisasi dasar yang signifikan ini berisiko membuat beberapa penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi jadi kembali bermunculan.
“Kalau cakupan imunisasi turun menjadi di bawah 60 persen saja, penyakit yang tadinya terkendali bisa bermunculan lagi. Ada penyakit difteri, campak dan rubella yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi sehingga jumlahnya akan menurun,”kata dr. Piprim.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar pada anak, IDAI meluncurkan program LITTLe Ku (Lengkapi Imunisasi Terlambat/Tidak Lengkap Anakku). Lewat rogram LITTLe Ku, IDAI akan menyosialisasikan pentingnya imunisasi dasar dan juga melengkapi imunisasi lanjutan pada anak.

Penjelasan soal Program LITTLEKU yang Diluncurkan IDAI

Ilustrasi anak imunisasi. Foto: Shutter Stock
dr. Piprim mengatakan bahwa program LITTLe Ku diluncurkan untuk memudahkan IDAI dalam mendapatkan data secara langsung terkait laporan meningkatnya kasus penyakit serta wilayah provinsi dengan tingkat cakupan imunisasi dasar yang rendah. Laporan ini nantinya akan didapatkan oleh IDAI pusat setiap rapat rutin mingguan.
“Saya harap program LITTLe Ku ini bisa memperbarui data penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan cakupan imunisasi dasar rendah di provinsi masing-masing secara rutin setiap minggunya mulai Desember 2021,” lanjut dr. Piprim.
ADVERTISEMENT
IDAI pusat juga sangat menganjurkan IDAI cabang untuk memiliki media sosial agar bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat secara serempak terkait imunisasi. Apalagi, kata dr. Piprim, anak-anak kini mulai masuk pembelajaran tatap muka (PTM), sehingga tentu saja imunisasi sangat penting dilakukan. Bukan hanya imunisasi COVID-19, tapi juga imunisasi dasar dan lanjutan juga penting agar anak-anak tetap terjaga imunitasnya.
Ilustrasi imunisasi anak. Foto: Shutter Stock
Selain sosialisasi di media sosial untuk masyarakat, IDAI juga akan menyediakan hotline khusus untuk menjawab pertanyaan yang muncul dari dari nakes, bidan, perawat, dokter umum, serta dokter spesialis anak yang membutuhkan informasi lanjutan sehingga program ini bisa terlaksana dengan baik. Sebab, mereka lah yang nantinya akan menyosialisasikan program ini secara langsung kepada orang tua. Ya, IDAI akan segera mengumumkan nomor hotline-nya bisa nanti sudah tersedia, Moms.
ADVERTISEMENT
“Mungkin ada yang mau bertanya tentang imunisasi terlambat pada anak usia tiga tahun, sebaiknya apa dulu vaksinnya? Hal-hal seperti ini bisa ditanyakan melalui hotline IDAI,” tutup dr. Piprim.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis