IDAI: Kenali Dampak Toilet Training yang Tertunda pada Anak

29 Desember 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Odua Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Odua Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Toilet training atau latihan buang air di toilet menjadi salah satu fase yang harus dilalui anak dengan bimbingan orang tua. Seiring bertambahnya usia, anak idealnya memiliki kemampuan untuk membuang air besar dan kecil sendiri di toilet.
ADVERTISEMENT
Terkadang proses toilet training ini menjadi tantangan bagi orang tua. Namun, menunda toilet training ternyata juga bukan keputusan yang bijak.
Ya Moms, hal itu disampaikan Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Meitha P.E. Togas, SpA(K) dalam Media Briefing: Mengenalkan Toilet Training pada Anak, pada Selasa (24/12).
"(Keterlambatan) ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya peningkatan penyebaran penyakit, seperti infeksi, diare, atau hepatitis A,” ujar Dr. Meitha.

Dampak Lain Menunda Toilet Training pada Anak

Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Yaoinlove/Shutterstock
Proses toilet training yang tertunda, kata dr. Meitha, juga dapat menyebabkan stres orang tua dan guru di sekolah. Sebab, kondisi itu akan memperbesar beban kerja pengasuh maupun guru-guru di sekolah atau di daycare.
ADVERTISEMENT
Semakin tertunda proses toilet training, semakin sulit bagi anak untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.
“Ini dapat menyebabkan penolakan untuk membuang air besar, dan bisa terjadi konstipasi, juga masalah pencapaian dan pemeliharaan kontrol kandung kemih,” tuturnya.
Bukan hanya bagi orang tua dan guru, proses toilet training yang tertunda akan berdampak pada lingkungan. Sederhananya, penggunaan popok sekali pakai yang berlebih akan memengaruhi lingkungan. Sebab, limbah popok membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.
Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Shinya nakamura/Shutterstock
Kemudian hal ini menambah beban pada sistem pengelolaan sampah, terutama di wilayah dengan fasilitas pengolahan limbah yang terbatas.
"Toilet training yang tertunda menyebabkan meningkatnya biaya akibat penggunaan popok yang akan berpengaruh pada lingkungan dan sosial," tambahnya.
Dari sisi ekonomi, penggunaan popok sekali pakai dalam waktu yang lama juga akan mempengaruhi keuangan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa toilet training adalah langkah sebaiknya tidak ditunda ya, Moms.
ADVERTISEMENT