Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Para ahli menyebut kemampuan nalar anak umumnya dimulai sejak usia 12-18 bulan. Seiring dengan pertumbuhannya, penalaran logis si kecil juga semakin berkembang. Namun perlu dipahami bahwa pertumbuhan keterampilan ini bervariasi pada setiap anak, ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Saat balita, anak mulai memahami warna dan bentuk, mengidentifikasi gambar, wajah, dan sentuhan. Kemudian ketika mulai berjalan, mereka menemukan dunia yang sangat berbeda yang penuh dengan pembelajaran dan keterlibatan. Namun, anak belum benar-benar paham dengan apa yang ada di sekitar mereka. Apalagi preferensi si kecil semata-mata didasarkan pada apa yang menarik mereka.
Lalu, Apa itu Penalaran Logis dan Mengapa Penting Bagi Anak?
Penalaran logis adalah proses di mana seseorang menarik kesimpulan berdasarkan kesimpulan logis yang dapat ditarik dari visual, bau, suara, urutan, atribut, dan hubungan. Keterampilan ini, yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari anak, Moms. Keterampilan ini adalah salah satu yang penting untuk diasah.
Anak-anak belajar melalui pengamatan. Mereka membentuk logika berdasarkan apa yang mereka lihat di sekitar mereka, meskipun mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Misalnya, jika tangannya kotor, lambat laun anak akan mengerti bahwa tangannya kotor dan mulai mencari cara untuk menghilangkan kotoran tersebut. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak untuk menghadapi tantangan dan mengatasinya melalui pemikiran logis. Itulah mengapa pemikiran abstrak pada balita membutuhkan waktu dan tenaga dari pihak orang tua juga.
Dalam proses membangun pemikiran logis, nutrisi berperan penting. Jika orang tua memberi anak nutrisi yang tepat, proses pengembangan keterampilan juga akan meningkat. Selain itu, penting untuk mengajak atau mengenalkan si kecil dengan kegiatan yang bisa memantik penalaran logis mereka, Moms.
Nah, ketika anak mulai sering bertanya 'kenapa', penting bagi orang tua untuk mulai terlibat. Anda bisa mengajukan pertanyaan. untuk memicu rasa ingin tahu anak.
ADVERTISEMENT
Agar lebih jelas, berikut simulasi permainan atau kegiatan yang bisa Anda gunakan untuk menumbuhkan penalaran anak:
1. Bermain Pura-pura
Permainan imajinatif mengaktifkan pemikiran logis anak. Si kecil bisa menghubungkan apa yang ada dalam pikirannya dengan dunia nyata. Saat mereka belajar berpura-pura, itu berarti mereka mulai memahami objek, simbol, dan kegunaannya. Melalui ini, mereka dapat menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan sesuatu yang baru.
2. Permainan Sortir
Penyortiran atau pemilahan adalah keterampilan hebat untuk membangun penalaran logis. Berikan anak Anda mainan dan benda berwarna-warni dengan berbagai bentuk dan ukuran. Lalu, minta dia untuk menyortir dan mengelompokkannya. Anda bisa melakukan aktivitas ini dengan pakaian juga.
Kegiatan ini akan membantu anak Anda untuk mengenali dan memahami tugas yang ada. Sambil mendengarkan instruksi Anda, dia akan bertindak dan mengatur objek yang sesuai. Satu-satunya fokus mereka adalah mengidentifikasi objek berdasarkan instruksi Anda.
ADVERTISEMENT
3. Menjawab Pertanyaan Anak
Seperti penjelasan sebelumnya, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membangun penalaran anak. Anak-anak antara 2 hingga 6 tahun mungkin memiliki banyak pertanyaan. Ini hanyalah awal dari keingintahuan mereka. Menjawab anak Anda dengan jelas dan sabar akan membantu mengasah kemampuan penalaran logisnya.
4. Permainan Berburu Harta Karun
Sangat penting untuk bermain game dengan anak-anak yang tidak hanya akan meningkatkan keterampilan berpikir logis mereka tetapi juga meningkatkan keterampilan motorik mereka.