Ide Rayakan Hari Anak Nasional 2022: Eksplorasi Seni di Museum MACAN

22 Juli 2022 11:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum MACAN: Kembara Biru. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Museum MACAN: Kembara Biru. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2022 ini terasa begitu meriah karena akhirnya bisa digelar offline setelah 2 tahun berturut-turut diselenggarakan secara online karena pandemi COVID-19. Salah satu yang turut memeriahkan momen tersebut adalah Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau Museum MACAN. Kali ini, Museum MACAN menggaet dua perupa ternama asal Indonesia, yakni Agus Suwage dan Theresia Agustina Sitompul.
ADVERTISEMENT
Menurut kurator seni dan praktisi pendidikan Nin Djani, pameran seni sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Melalui karya seni, anak bisa mengenal isu-isu di sekitar dan belajar mengapresiasi karya orang lain.
“Menurutku pribadi sangat penting sekali. Karena sebenarnya seni itu kan bisa menjadi pintu gerbang untuk mengenal isu-isu lain di sekitar kita. Menurutku di situ menariknya seni, dengan medium apapun bisa mengenal perspektif apapun, mungkin juga anak bisa belajar mengapresiasi karya orang lain juga. Itu adalah suatu mindset yang bisa dilatih sejak anak-anak,” kata Djani, kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Workshop Museum MACAN. Foto: Museum MACAN
Ya Moms, Museum MACAN memang memiliki atensi lebih untuk meningkatkan minat anak di bidang kesenian. Hal itu terlihat dari misi utama museum yang berdiri sejak 2017 itu, yakni mengembangkan pendidikan seni di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Giat kami adalah dengan membuat Children’s Art Space yang dari 2017 sudah ada, biasanya dalam setahun ada satu sampai dua project gitu, untuk pendidikan seni. Karena tujuan besar Museum MACAN juga membawa misi pendidikan, di mana kami ingin membawa seni itu lebih dekat dengan publik dan bisa diakses lebih luas,” tambah Djani.
Lantas, apa saja yang bisa dinikmati anak-anak di Museum MACAN saat Hari Anak Nasional 2022?

Theresia Agustina Sitompul: Kembara Biru

Museum MACAN: Kembara Biru. Foto: Dok. Istimewa
Theresia Agustina Sitompul yang akrab disapa There merupakan seniman grafis senior asal Indonesia. Ya, There dikenal dengan kemampuan eksplorasi seni grafis, gambar, dan instalasi yang membawa ide berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat Indonesia.
Salah satu karya terbaru There yang dipamerkan di Museum MACAN adalah Kembara Biru. Pameran ini terinspirasi dari refleksi sang perupa tentang pengalamannya sewaktu berada di rumah selama masa pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Instalasi ini (Kembara Biru) tuh menggambarkan barang-barang yang sering banget kita lihat di rumah seperti baju, celana, kaos kaki,” terang Djani.
Di samping itu, There juga menambahkan sentuhan imajinasi anak-anak yang begitu luas. Karya seni pun tak melulu menggunakan cat atau pun bahan-bahan yang mahal, Moms.
“Imajinasi anak-anak bagaikan langit biru yang cerah, ceria, dan tanpa batas. Kita memang sedang tidak dapat pergi kemana-mana, tetapi kita selalu bisa membuat karya seni dari bahan-bahan paling sederhana di rumah seperti kertas karbon,” ungkap There dalam acara konferensi pers Kembara Biru di Museum MACAN, beberapa waktu lalu.
Workshop Kembara Biru. Foto: Museum MACAN
Dalam kesempatan yang sama, There juga mengajak anak-anak untuk menuangkan ekspresi dan karyanya di kertas karbon yang telah disediakan. Hasil kreativitas dan imajinasinya pun bisa disimpan di museum, lho.
ADVERTISEMENT
Pameran ini bisa dikunjungi sampai 15 Oktober 2022 ya, Moms!

Agus Suwage: The Theater of Me

Salah satu karya Agus Suwage di Museum MACAN. Foto: Museum MACAN
Selain Theresia Agustina Sitompul, Museum MACAN juga menggaet perupa terkemuka asal Indonesia yang muncul di tengah gejolak perubahan sosial dan politik Indonesia, menjelang era Reformasi pada pertengahan 1990-an.
Lebih dari 80 karya Agus Suwage dipamerkan di Museum MACAN. Seluruh karyanya merupakan isi hati, ungkapan, rasa frustasi, bahkan harapan dari generasi yang terhanyut dalam pergeseran kekuasaan dan identitas diri sendiri.
Djani bercerita, saat pembukaan pameran Agus Suwage: The Theater of Me, ada salah satu siswa SMP bertanya tentang apa yang terjadi pada 1990-an, dan mengapa sang perupa bisa membuat karya seperti itu.
“Yang seru tuh di hari opening kita ada tamu dari sekolah tingkat SMP gitu, anak-anaknya masih umur belasan tahun gitu kan, terus ada yang bilang ‘Eh emang apa sih yang terjadi di tahun 1990-an, terus dia (Agus Suwage) buat karya kayak gini emang dulu gak bebas berekspresi ya?’. Menurutku itu menarik ya, karena walaupun tahun ‘90-an yang kesannya belum terlalu jauh ternyata punya gap banget gitu dengan orang-orang yang hidup di tahun 2000-an,” terang Djani.
Museum Macan Jakarta Foto: Prabarini Kartika/kumparan
Salah satu karya Agus Suwage yang sangat menarik perhatian berjudul ‘Me In The Mirror’. Sekitar 60 gambar yang dipamerkan merupakan bentuk ekspresi diri seorang Agus Suwage. Ya Moms, terkadang kita sulit menemukan kata-kata untuk menjelaskan apa yang sedang dirasakan, tetapi nyatanya ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya menggunakan gambar.
ADVERTISEMENT
Museum MACAN pun juga menyediakan medium untuk anak-anak mengekspresikan emosi dan perasaan yang dialami. Tepat di depan karya ‘Me In The Mirror’, si kecil bisa berkaca dan menggambarnya di kertas yang tersedia. Menarik, ya?
Workshop Toy 'S' me di Pameran Agus Suwage. Foto: Museum MACAN
Menurut Agus Suwage, seni adalah salah satu bentuk kebebasan untuk berekspresi dan bereksplorasi. Tentunya, hal ini baik untuk membantu perkembangan si kecil, Moms.
“Bagi saya seni adalah penunjang kebebasan. Saya berusaha untuk tidak terbelenggu pada satu aliran, kelompok, metode, dan medium tertentu. Saya memilih untuk fokus pada eksplorasi dan proses individual saya, sehingga saya bisa lebih bebas,” katanya dalam buku Panduan Museum Untuk Anak di Museum MACAN.
Jadi, jangan ketinggalan untuk menikmati pameran sang perupa legendaris ini, ya! Pameran dibuka sejak 4 Juni hingga 15 Oktober 2022, Moms.
Anak-anak Menggambar Ular Foto: Bella Cynthia / kumparan
Kendati demikian, Djani berpesan agar orang tua tidak membatasi ruang anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya. Apalagi saat masih usia dini. Sebab, makna ‘seni’ untuk setiap anak tak melulu soal lukisan ataupun gambar, tetapi hal-hal baru dan menarik yang dilakukan anak setiap harinya juga termasuk sebuah karya seni.
ADVERTISEMENT
“Menurutku biarkan anak untuk mengeksplorasi minatnya seluas-luasnya, difasilitasi saja, yang paling penting anak itu enjoy dan menikmati. Coba untuk eksplor dulu, semakin banyak dieksplor kan makin keliatan tuh, dia mau kembangkan apa dan baru itu diarahkan karena seni bukan sekedar gambar aja,” kata Djani.
Sang kurator menambahkan, ajaklah anak ke museum MACAN dengan pikiran terbuka. Biarkan anak berpikir dengan caranya masing-masing, dan merasakan pengalamannya sendiri.
Museum MACAN juga akan menggelar Online Kids Tour dalam rangka memeringati Hari Anak Nasional. Acara tersebut akan dilaksanakan pada 23 Juli 2022 pukul 14.00-15.00 WIB. Informasi terkait pendaftaran akan diumumkan melalui kanal sosial media Museum MACAN @museummacan.