Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Ikan Tuna Mengandung Merkuri, Bagaimana Memilihnya untuk MPASI Bayi?
21 September 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Mengutip Web MD, tuna mengandung vitamin B12 yang bermanfaat untuk membentuk sel darah merah dan mencegah anemia. Selain itu, tuna juga memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung.
ADVERTISEMENT
Ikan Tuna untuk Bahan MPASI Bayi, Aman Enggak Ya?
Menurut Preeti Parikh, dokter anak dan direktur medis eksekutif di GoodRx, sebuah perusahaan layanan kesehatan di Amerika Serikat, tuna yang aman untuk bayi adalah tuna yang memiliki kandungan merkuri yang rendah.
“Tuna aman untuk bayi Anda dan sangat sehat jika Anda memilih jenis yang rendah merkuri,” jelasnya.
Ya Moms, tidak semua jenis ikan tuna bisa diberikan pada bayi. Tuna yang berukuran besar dan hidup lebih lama umumnya memiliki kadar merkuri lebih tinggi, sedangkan ikan tuna yang kecil cenderung rendah merkuri dan lebih aman dikonsumsi oleh bayi.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah tuna yang aman dikonsumsi bayi yaitu 1 – 2 ons per minggu untuk bayi usia 6 – 12 bulan. Sementara itu, untuk usia 12 – 24 bulan, dapat diberikan 2 ons per minggu.
Selain itu, bayi juga boleh mengonsumsi ikan tuna kalengan dengan maksimal dua porsi per minggu. Selain itu, pastikan ikan tuna tersebut sudah dimasak hingga matang.
Manfaat Ikan Tuna untuk Bayi
1. Meningkatkan Perkembangan Otak
Menurut dr. Parikh, tuna mengandung asam lemak omega-3, omega-6, dan zat besi yang baik untuk perkembangan kognitif. “Tuna mengandung nutrisi penting untuk perkembangan dan pertumbuhan otak,” ujar dr. Parikh.
2. Sumber Protein yang Baik
Bayi di bawah suai 1 tahun membutuhkan sekitar ½ sampai 1 ons protein per hari. Nah, tuna bisa menjadi salah satu pilihan makanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Moms. Tuna juga memiliki kadar kolesterol baik yang dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. “Tuna menawarkan banyak protein tanpa banyak lemak jenuh,” kata dr. Parikh.
ADVERTISEMENT
3. Mengurangi Risiko Obesitas
Orang yang lebih banyak mengonsumsi makanan laut dibanding daging merah cenderung memiliki risiko obesitas lebih rendah. Selain itu, mengonsumsi lebih banyak ikan dan sayuran dengan gula dan lemak jenuh rendah juga dapat membantu menurunkan risiko obesitas.
Dengan mengenalkan makanan laut pada bayi sejak dini, hal itu bisa bermanfaat jangka panjang untuk kesehatannya, terutama menjaga berat badan.