Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ilmuwan Temukan Teknologi Baru, Pasang KB IUD Bisa Tidak Sakit Lagi!
21 Mei 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Alat kontrasepsi IUD berbentuk seperti huruf 'T'. Prosedur pemasangan IUD dilakukan dengan melipat kedua lengan IUD, lalu dimasukkan ke dalam rahim menggunakan aplikator berbentuk gunting, atau secara medis disebut juga tenakulum. Setelah sampai di kedalaman rahim yang tepat, IUD akan dikeluarkan dari tabung dengan cara didorong.
IUD memiliki benang di bagian bawah yang akan menggantung di leher rahim hingga vagina. Setelah selesai, aplikator yang digunakan untuk proses pemasangan akan dikeluarkan dari vagina.
Sudah banyak yang mengalami pengalaman pemasangan IUD yang menyakitkan. Tidak jarang beberapa wanita bisa merasakan efek samping setelah pemasangan alat IUD, seperti kram perut, nyeri panggul, hingga pingsan. Namun, efek samping pemasangan akan hilang setelah beberapa hari.
Setelah pemasangan IUD pun ada efek samping lain yang bisa dialami, mulai dari meningkatkan risiko pendarahan menstruasi yang berlebihan, tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual, hingga beberapa orang melaporkan terganggunya hubungan seksual.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk wanita yang belum pernah melahirkan, kemungkinan besar memiliki leher rahim yang tertutup. Sehingga, dokter yang melakukan pemasangan harus mendorong dengan kuat atau menggunakan dilator untuk memasang IUD.
Namun, bersiap-siaplah pemasangan IUD bakal minim sakit berkat alat KB alternatif yang sedang dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Swiss, Aspivix. Seperti apa alat yang dimaksud?
Inovasi Pasang KB IUD Terbaru, Bisa Minim Rasa Sakit
Dikutip dari Daily Mail, para ahli dari perusahaan Aspivix telah menemukan metode alternatif yang menggunakan pengisapan untuk memanipulasi serviks (leher rahim). Sehingga, ketika pemasangan dan setelahnya bisa mengurangi rasa sakit hingga tiga perempatnya.
Alat tersebut disebut juga Carevix, yang menggunakan alat isap untuk meregangkan serviks, sehingga dapat meminimalkan pendarahan. Alat ini bekerja dengan menempelkan perangkatnya ke leher rahim dengan menggunakan bantalan isap, lalu memisahkan IUD tanpa ada ujung tajam yang terlihat.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 100 wanita di Swiss, dokter menemukan bahwa Carevix bisa mengurangi kasus pendarahan hampir 80 persen, dibandingkan dengan prosedur IUD biasa.
Perangkat Carevix saat ini masih dalam tahap pengujian di Amerika Serikat, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
Namun, uji coba awal di Swiss menunjukkan bahwa perangkat ini dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri selama pemasangan IUD hingga 73 persen. Hal ini juga telah terbukti berhasil pada beberapa pasien di Eropa, dan dokter pun melaporkan penurunan drastis dan rasa sakit dan pendarahan.