news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Impotensi dan Infertilitas pada Pria, Apa Bedanya?

29 Mei 2020 18:01 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi impotensi.  Foto: derneuemann via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi impotensi. Foto: derneuemann via pixabay
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kehidupan seksual Anda dan suami, salah satunya adalah impotensi dan infertilitas. Tak hanya mengganggu kehidupan seksual, kedua masalah tersebut juga bisa membuat suami dan Anda sulit mendapatkan anak. Meskipun efeknya sama yakni membuat pria sulit memiliki keturunan, namun kedua hal ini berbeda.
ADVERTISEMENT
Dilansir Healthline, impotensi atau dikenal dengan disfungsi ereksi mengacu pada kesulitan pria untuk mempertahankan ereksinya. Hal ini akan sangat mempengaruhi kehidupan seksualitas Anda bersama suami ke depannya. Sementara infertilitas atau sterilitas, mengacu pada ketidakmampuan pria untuk memproduksi atau melepaskan sperma.
Adapun keduanya memiliki penyebab yang berbeda, Moms. Yuk beritahu suami apa saja perbedaannya seperti berikut ini.
Ilustrasi pria dan kesuburan. Foto: Thinkstock

Impotensi

Impotensi umumnya dialami pria seiring bertambahnya usia. The Cleveland Clinic melaporkan bahwa 1 dari 10 pria dewasa memiliki gangguan impotensi dalam jangka panjang. Agar seorang pria bisa mencapai ereksi penuh, beberapa organ berbeda, termasuk yang berada dalam sistem saraf, otot, dan pembuluh darah di area penis perlu bekerja secara baik.
Pria bisa mengalami kesulitan ereksi jika salah satu sistem tersebut tidak terkoordinasi dengan baik. Beberapa penyebab utama impotensi termasuk:
ADVERTISEMENT
- Memiliki riwayat penyakit jantung atau pembuluh darah
- Depresi dan gangguan mood
- Stres, termasuk kecemasan akibat pekerjaan
- Diabetes melitus
- Penyakit Parkinson
- Tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi
- Mengonsumsi antidepresan, antihistamin, atau obat penurun tekanan darah
- Kerusakan saraf
- Penyakit Peyronie, atau kerusakan jaringan parut di dalam penis
- Kegemukan
- Perokok berat
- Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
- Pembedahan atau radiasi untuk mengobati kanker prostat
Ilustrasi impotensi Foto: derneuemann via pixabay

Infertilitas

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infertilitas merupakan sebuah gangguan sistem reproduksi yang dapat menyebabkan kegagalan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan dalam satu tahun atau lebih pernikahan, sekalipun telah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi.
Meski begitu, masalahnya bisa berasal dari salah satu pasangan atau keduanya. Infertilitas pada pria bisa disebabkan oleh masalah dalam memproduksi atau melepaskan sperma. Beberapa penyebab infertilitas meliputi:
ADVERTISEMENT
- Perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi
- Penyakit diabetes
- Pembesaran pembuluh darah di testis atau varikokel
- Terkena paparan pestisida atau bahan kimia lainnya dalam waktu yang lama
- Penyalahgunaan alkohol
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid
- Kondisi genetik seperti cystic fibrosis
- Cedera atau pembedahan pada testis dan organ lainnya dalam sistem reproduksi pria
- Penyakit gondong atau infeksi lain yang menyebabkan testis terluka
- Penyakit menular seksual seperti HIV, gonore, atau klamidia
- Ejakulasi dini
- Testis tidak turun
- Vasektomi
ilustrasi pasangan suami istri dengan masalah kesuburan atau mandul Foto: shutterstock
Baik impotensi maupun infertilitas yang bila dialami suami Anda, ada baiknya selalu memberikan dukungan penuh dan bukannya menyalahkan. Berkomunikasi dan bersikap terbuka tentang kondisi yang Anda atau suami alami, bisa membantu Anda berdua melewati kesulitan ini. Pastikan untuk memilih perawatan dari tenaga medis yang memang ahli di bidangnya.
ADVERTISEMENT