Imunisasi Lain Boleh Terlambat, Tapi Tidak untuk Rotavirus ya Moms!

9 Mei 2023 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imunisasi Lain Boleh Terlambat, Tapi Tidak untuk Rotavirus ya Moms! Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Imunisasi Lain Boleh Terlambat, Tapi Tidak untuk Rotavirus ya Moms! Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Rotavirus merupakan jenis infeksi paling umum yang terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun. Ya, Moms, infeksi virus ini menyebabkan peradangan di perut dan usus.
ADVERTISEMENT
Virus yang satu ini akan menyebabkan diare berat, muntah, demam, hingga sakit perut. Selain itu, virus ini juga bisa menyebabkan dehidrasi pada bayi dan anak kecil bahkan orang dewasa.
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) menyebut, untuk mencegah hal itu terjadi pada anak, sebaiknya orang tua tak lupa membawa anak untuk imunisasi rotavirus.
"Sehingga bayi terhindari dari rotavirus. Apalagi diare menyebabkan kesakitan dan kematian nomor dua di Indonesia," ujar Hartono dalam acara Pekan Imunisasi Dunia 2023 di Jakarta, Senin (8/5/).
Ia memaparkan, setiap vaksinasi yang diberikan ke bayi sudah memiliki jadwal masing-masing. Jika imunisasi booster terlewat, umumnya imunisasi awal tidak hangus.
Namun ketentuan ini ternyata tak berlaku untuk imunisasi rotavirus, Moms! Ya, terlambat memberikan imunisasi rotavirus pada anak bisa menimbulkan bahaya dan meningkatkan potensi efek samping yang timbul.
Ilustrasi vaksin rotavirus. Foto: Shutter Stock
"Untuk vaksin yang lain, kalau ketinggalan, kita bisa kejar kapan pun. Tapi kalau untuk rotavirus ada umur maksimalnya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau dia (rotavirus) sudah lewat waktunya itu ada risiko. Risiko untuk menderita KIPI-nya. Nah, supaya enggak kelewatan bagaimana? Ya upayakan jangan terlambat. Makanya itu perlu smart mom untuk mengingatkan supaya tidak kelewatan ikuti jadwal imunisasinya," sambungnya.
Oleh karena itu, pemberian vaksin perlu disosialisasi, bahkan sebelum seorang ibu melahirkan. Ia menyebut, selama proses 9 bulan kehamilan, para calon ibu bisa mempelajari apa saja yang harus diberikan ke bayi setelah lahir.
"Waktu hamil 9 bulan tuh jadi kita perlu pelajari, anak baru lahir perlunya apa sih, ASI, bagaimana cara menyusui. Terus anak ini perlu dilindungi, caranya dengan imunisasi. Kapan aja itu? Nah itu perlu disosialisasikan,"pungkasnya.