Induksi Laktasi, Solusi untuk Ibu yang Ingin Menyusui Bayi Adopsi

22 Oktober 2019 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bukan tidak mungkin ibu yang tidak pernah hamil bisa menyusui bayi adopsinya. Ya, Moms, ibu yang mengadopsi bayi karena tidak bisa hamil ternyata juga bisa menyusui bayinya. Caranya dengan induksi laktasi.
ADVERTISEMENT
Induksi laktasi adalah suatu usaha untuk membuat ibu yang tidak pernah hamil dan menyusui menjadi bisa menyusui dan bayi yang tidak pernah menyusu menjadi bisa menyusu.
Dalam buku Anti Stres Menyusui yang ditulis oleh dr. Asti Praborini Sp.A., IBCLC. dan dr. Ratih Ayu Wulandari, menyusui bayi adopsi bertujuan supaya bayi yang diadopsi tetap sehat dan terhindar dari penyakit, membentuk ikatan batin antara bayi dan ibu, dan bagi yang beragama Islam, orang tua akan menjadi mahram bayi tersebut.
Secara sains, ASI mengandung micro RNA yaitu suatu bagian dari gen yang berperan dalam membawa sifat. Sehingga jika ibu angkat menyusui bayi adopsinya, maka sifat ibu akan mengalir ke bayi melalui ASI, membentuk bayi ibu menjadi individu yang mirip dengan ibu.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan induksi laktasi, ada tiga tahap yang perlu dilakukan oleh ibu:
Pertama, memicu keluarnya ASI dengan cara mengkonsumsi pil kontrasepsi dengan kandungan progestreon dan estrogen dosis tinggi tanpa menyertakan placebo pil tersebut. Langkah ini dimaksudkan untuk mengondisikan tubuh ibu seperti kondisi hamil di mana payudara dipersiapkan untuk memproduksi ASI.
Pil ini dapat diminum 1 sesi saja, atau boleh 2-3 sesi. Selanjutnya ibu akan diberikan obat galatogogue untuk menambah produksi ASI, dan perlu diminum jangka panjang. Akupuntur juga dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI. Obat galactogogue perlu diminum selama ibu ingin menyusui kemudian diturunkan bertahap bila bayi akan disapih.
Tahap kedua adalah mengenalkan ibu dan bayi dengan cara melakukan kontak kulit selama 24 jam sampai bayi mau menyusu ke payudara ibu. Lamanya bervariasi, Moms, tergantung usia bayi. Semakin cukup usia bayi, semakin mudah bayi untuk menyusu ke payudara.
ADVERTISEMENT
Kontak kulit ke kulit seperti ini akan membantu bayi adopsi untuk mengenali ibu angkatnya dan mau menyusu ke payudara ibu angkat. Proses kontak kulit ke kulit sama seperti perawatan metode kanguru. Bayi melekat kulit ke kulit di dada ibu, kemudian digendong dengan kain batik dan menggunakan piyama. Apabila bayi sudah besar, bayi bisa dibedong dengan ikatan kain di pundak ibu.
menyusui bayi Foto: Shutterstock
Dan tahap ketiga adalah tahap memenuhi kebutuhan nutrisi bayi adopsi. Selama proses menyusui ibu perlu menggunakan alat bantu laktasi yang ditempelkan di payudara, yang berisi ASI donor atau susu formula, gunanya untuk menambah jumlah susu yang dibutuhkan bayi.
Setelah dimulai terapi, ASI akan mulai keluar setetes demi setetes dari payudara ibu. Produksi ASI ini secara perlahan dapat bertambah banyak dengan isapan bayi dan bantuan obat galactogogue. Meski demikian, ibu mungkin juga perlu tetap menggunakan alat bantu laktasi saat menyusui bayinya. Bersabar saja, Moms. Meski tidak mudah, hasilnya akan sepadan mengingat manfaat ASI dan menyusui yang akan diperoleh ibu maupun bayi.
ADVERTISEMENT
Agar induksi laktasi berhasil, cobalah terapkan tips dr Jeanne-Roos Tikoalu seperti yang dituliskan pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut:
1. Wanita yang akan mengadopsi bayi disarankan untuk memijat payudara dan memerah setiap 3 jam dan sekali pada malam hari selama 10-15 menit setiap kali dalam 3-6 bulan sebelum bayi datang. Berbeda dengan wanita yang hamil dan melahirkan, ibu yang akan mengadopsi anak dan belum pernah hamil, tidak memiliki kesempatan mengalami 9 bulan perubahan hormonal tubuhnya dalam menyiapkan diri untuk laktasi, sehingga isapan bayi ataupun pemerahan payudara sangat diperlukan untuk kesiapan melakukan dan mempertahankan laktasi. Sering kali obat-obat yang mengandung hormonal diperlukan untuk mengatasinya.
2. Pemerahan ASI dengan menggunakan 2 pompa listrik pada ke-2 payudara pada satu kesempatan sangat dianjurkan.
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Getty Images
3. Kesehatan dan kesejahteraan bayi adalah yang diutamakan. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai usia dan jenis kelamin harus dipantau secara teratur. Kunjungan rutin ke dokter anak harus dilakukan untuk pemantauan ini.
ADVERTISEMENT
4. Frekuensi dan lama menyusu bayi serta usia mulai diberikan makanan pendamping bayi adalah sama seperti bayi yang lain.
5. Karena ibu yang mengadopsi bayi kemungkinan tidak dapat memproduksi cukup ASI, dukungan dan pendampingan ibu sangat dibutuhkan untuk keberhasilan induksi laktasi. Tak ada salahnya, menemui kelompok pendukung ASI yang ada di daerah tempat tinggal Anda, Moms.