Infeksi Air Ketuban yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

6 November 2020 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil pecah ketuban.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil pecah ketuban. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Air ketuban adalah cairan yang punya banyak peran penting bagi ibu hamil. Cairan ini bisa melindungi bayi di dalam kandungan agar bisa terus bertumbuh dan berkembang. Selain itu, cairan ketuban juga berperan sebagai pelindung agar bayi terhindar dari infeksi.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana jika cairan ketuban tersebut terkena infeksi atau dalam bahasa medis disebut chorioamnionitis?

Infeksi Air Ketuban dan Pengaruhnya pada Kesehatan Ibu Hamil

ilustrasi janin di dalam kandungan Foto: Shutterstock
Mengutip What to Expect, chorioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terjadi pada selaput dan cairan ketuban. Penyebabnya adalah infeksi bakteri umum seperti E.coli atau oleh strep grup B. Infeksi ini dipercaya sebagai penyebab utama ketuban pecah prematur atau preterm premature rupture of the membranes dan kelahiran prematur.
Chorioamnionitis terjadi pada wanita hamil sekitar 1-2 persen. Wanita yang mengalami pecah ketuban prematur berisiko mengalami chorioamnionitis karena bakteri dari vagina dapat merembes ke dalam kantung ketuban setelah selaput ketuban tersobek. Wanita yang pernah mengalami infeksi ini pada kehamilan pertama biasanya lebih berpeluang mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya.
ADVERTISEMENT

Gejala Infeksi Air Ketuban

Ilustrasi air ketuban saat hamil. Foto: Shutterstock
Untuk memastikan terjadinya chorioamnionitis sebenarnya sangatlah sulit, karena tidak ada pemeriksaan terhadap infeksi tersebut. Namun, Anda dapat mengeceknya dari gejala-gejala yang dirasakan seperti demam, rahim terasa perih dan nyeri, peningkatan denyut jantung, keluarnya cairan ketuban dan cairan vagina yang berbau tidak sedap, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
Segeralah hubungi dokter atau bidan jika cairan ketuban keluar, walaupun hanya sedikit, atau muncul gejala-gejala lain seperti yang sudah disebut di atas. Jika dokter mendiagnosis Anda mengalami chorioamnionitis, ibu hamil mungkin akan diberi resep antibiotik untuk memberantas bakteri-bakteri tersebut, dan bayi Anda segera dilahirkan bila memungkinkan.
Setelah melahirkan, Anda dan bayi juga akan diberi antibiotik untuk memastikan tidak ada infeksi yang berkembang lebih lanjut.
ADVERTISEMENT