Infeksi Saluran Kemih Tergolong Silent Disease pada Anak, Bagaimana Mencegahnya?

26 Oktober 2023 17:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada anak. Karena gejalanya yang tidak spesifik, ISK kerap disebut sebagai silent disease.
ADVERTISEMENT
Mengutip Healthline, ISK terjadi karena bakteri yang masuk ke uretra biasanya keluar melalui buang air kecil. Namun, jika bakteri tidak dikeluarkan dari uretra, bakteri tersebut dapat tumbuh di dalam saluran kemih. Hal ini menyebabkan infeksi.
Dokter spesialis anak dari Oregon, Amerika Serikat, menyebut anak dapat terkena ISK ketika bakteri memasuki saluran kemih dan naik ke uretra dan masuk ke dalam tubuh. Dua jenis ISK yang paling mungkin menyerang anak-anak adalah infeksi kandung kemih dan infeksi ginjal.
Ketika ISK mempengaruhi kandung kemih, itu disebut sistitis . Ketika infeksi berpindah dari kandung kemih ke ginjal, kondisi ini disebut pielonefritis . Keduanya dapat berhasil diobati dengan antibiotik, namun infeksi ginjal dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani.
ADVERTISEMENT

Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Foto: Shutterstock
ISK paling sering disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih dari kulit sekitar anus atau vagina. Penyebab paling umum dari ISK adalah E. coli , yang berasal dari usus. Kebanyakan ISK disebabkan oleh bakteri jenis ini atau bakteri lain yang menyebar dari anus ke uretra.

Siapa yang Berisiko Terkena ISK?

ISK lebih sering terjadi pada anak perempuan, terutama saat toilet training dimulai. Anak perempuan lebih rentan terkena penyakit ini karena uretra mereka lebih pendek dan dekat dengan anus. Hal ini memudahkan bakteri masuk ke uretra. Anak laki-laki berusia di bawah 1 tahun yang tidak disunat juga memiliki risiko ISK yang sedikit lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Uretra biasanya tidak menampung bakteri. Namun dalam keadaan tertentu bisa memudahkan bakteri masuk atau tetap berada di saluran kemih anak. Faktor-faktor berikut dapat membuat anak berisiko lebih tinggi terkena ISK:

Gejala ISK pada Anak

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih Anak Foto: Thinkstock
Gejala ISK dapat bervariasi tergantung pada derajat infeksi dan usia anak. Bayi dan anak kecil mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Jika terjadi pada anak kecil, gejalanya bisa sangat umum, seperti:
ADVERTISEMENT
Gejala tambahannya bervariasi tergantung pada bagian saluran kemih yang terinfeksi. Jika anak Anda mengalami infeksi kandung kemih, gejalanya mungkin meliputi:
Jika infeksi sudah sampai ke ginjal, kondisinya menjadi lebih serius. Anak Anda mungkin mengalami gejala yang lebih intens, seperti:
Tanda-tanda awal ISK pada anak-anak dapat dengan mudah diabaikan. Anak-anak yang lebih kecil mungkin kesulitan menjelaskan sumber kesusahan mereka. Jika anak Anda terlihat sakit dan demam tinggi tanpa pilek , sakit telinga , atau penyebab penyakit lainnya yang jelas, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah anak Anda menderita ISK.
ADVERTISEMENT

Komplikasi ISK pada Anak

Diagnosis dan pengobatan ISK yang cepat pada anak dapat mencegah komplikasi medis jangka panjang yang serius. Jika tidak diobati, ISK dapat menyebabkan infeksi ginjal yang dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti:

Cara Mencegah ISK pada Anak

ADVERTISEMENT
Jika anak Anda mengalami ISK berulang , antibiotik pencegahan terkadang disarankan. Namun, obat-obatan tersebut belum terbukti mengurangi kekambuhan atau komplikasi lainnya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk meskipun anak Anda tidak memiliki gejala ISK.
Nah Moms, untuk memahami lebih jelas seputar silent disease pada anak, kumparanMOM Playdate Oktober mengangkat topik “Waspada Silent Disease, Beneran Silent Nggak Sih?” bersama narasumber dokter spesialis anak dr. Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC.
Acara ini akan digelar pada Minggu, 29 Oktober 2020 di kantor kumparan. Selain talkshow yang menarik, ada berbagai aktivitas lain yang tak kalah seru yang bisa dilakukan ibu dan anak. Mulai dari bermain bersama melengkapi puzzle, birthday bash, hingga games cerdas cermat hebat bagi anak, lho! Dan yang paling penting, acara ini gratis tanpa dipungut biaya apa pun. Wah, menarik kan, Moms?
ADVERTISEMENT