Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ingin Beri Anak Hadiah? Ini yang Perlu Diperhatikan, Moms!
5 April 2023 8:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Mengajarkan disiplin kepada anak -anak sudah bisa dilakukan sedini mungkin. Setelah diajari sampai ia bisa melakukan tugas-tugasnya secara mandiri, yang tidak kalah penting adalah memberikan apresiasi kepada si kecil.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, tentunya Anda terbantu bila anak sudah bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri, termasuk mengerjakan pekerjaan rumah dan sekolah dengan baik.
Memberikan apresiasi ke anak pun beragam caranya. Dan bagi beberapa orang tua, salah satu cara mengapresiasi adalah dengan memberikan hadiah. Namun, sebelum memberikan hadiah, ada yang perlu orang tua pahami agar pemberian hadiah dalam bentuk apa pun itu bisa tetap bermanfaat dan bisa terus memotivasi anak. Dan bukan karena ia ingin mendapatkan hadiahnya saja.
Yang Perlu Orang Tua Perhatikan saat Memberikan Anak Hadiah
Kalau ditanya, boleh enggak sih orang tua memberikan hadiah pada anak? Jawabannya tentu saja boleh! Memberikan hadiah tidak melulu harus dilakukan saat anak bertambah usianya, tetapi bisa juga ketika hasil rapor sekolah si kecil bagus atau telah melakukan pekerjaannya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, anak-anak sebenarnya masih membutuhkan motivasi eksternal atau dari luar dirinya untuk melakukan tugas atau aktivitasnya sehari-hari. Sebab, mereka cenderung belum memahami bagaimana mengembangkan motivasi dari dalam dirinya.
"Contoh, pada orang dewasa sudah menyadari bahwa merapikan barang setelah digunakan bermanfaat agar kelak mudah mencari barang itu kembali. Tetapi di anak-anak, kesadaran ini belum sepenuhnya muncul sehingga anak perlu diberi motivasi eksternal berupa reward," ungkap Vera kepada kumparanMOM.
Namun, sebelum memberikan hadiah, orang tua juga perlu melakukan pertimbangan matang. Vera menegaskan sebaiknya hindari hadiah yang berlebihan untuk hal-hal yang sebenarnya adalah tugas atau kewajiban anak. Misalnya, mengerjakan PR, merapikan mainan, beribadah, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Beri kesempatan pada anak untuk merasakan manfaat dari tugas yang harus ia kerjakan tersebut tanpa ada reward yang berlebihan. Dipuji boleh-boleh saja, justru pujian membantu mengembangkan motivasi internal anak nantinya," tuturnya.
Contoh pujian yang bisa diberikan, misalnya "Wah, Mama bangga sekali kamu bisa bangun pagi tanpa dibangunin Mama. Segar kan bangun paginya? Kamu pasti bangga juga sama dirimu karena bisa bangun sendiri.". Gimana Moms, tetap ada kata-kata motivasinya, kan?
Bagaimana bila Anda ingin memberikan hadiah? Yang utama adalah disepakati dulu bersama anak tentang bagaimana cara untuk mendapatkannya?
"Misal, jika anak berhasil mengerjakan PR tepat waktu tanpa disuruh, dia akan mendapatkan satu poin. Nanti kalau sudah terkumpul sekian poin, poin tersebut bisa ditukar dengan snack coklat kesukaannya misalnya di akhir pekan. Atau jika dia bisa selesaikan PR tepat waktu, maka dia dapat ekstra waktu 15 menit untuk menonton misalnya," jelas Vera.
ADVERTISEMENT
Memberi Hadiah dalam Bentuk Uang, Boleh Enggak Sih?
Jadi Moms, perlu dipahami bahwa hadiah yang diberikan bisa berbagai macam bentuknya. Pujian secara lisan, tepukan di pundak, belaian lembut di kepala anak, hingga makanan atau barang yang telah dinantikan itu juga bisa dianggap sebagai hadiah juga, lho!
Bagaimana dengan hadiah uang? Ternyata, Anda perlu berhati-hati dan bijak dalam memberikannya, Moms.
"Reward berupa uang perlu disikapi hati-hati, bahkan sebaiknya dihindari karena uang berisiko membuat anak hanya mau melakukan jika 'dibayar'. Jika tidak ada uang, maka anak akan setop melakukan tugasnya," ungkap psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia itu.
Sehingga, bila Anda ingin memberikan hadiah apa pun termasuk yang berbentuk uang, ingat agar jangan sampai hadiah tersebut membuat anak lupa manfaat dari tugas yang dilakukannya ya, Moms.
ADVERTISEMENT
"Dalam pemberian reward perlu diingat jangan sampai reward lebih dinilai tinggi/berharga daripada makna/manfaat/tujuan dari tugas yang harus dia kerjakan," pungkasnya.
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini