Ingin Komunikasi dengan Anak Lebih Efektif? Utamakan Empati, Moms

5 Desember 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak dan ibu mengobrol. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dan ibu mengobrol. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komunikasi merupakan pondasi penting dalam hubungan sosial antarmanusia. Hal itu umumnya akan dipelajari pertama kali dalam keluarga. Ya Moms, orang tua menjadi guru pertama bagi anak dalam belajar berkomunikasi. Jika orang tua dapat menerapkan cara komunikasi yang baik, si kecil pun akan memiliki kemampuan komunikasi dan keterampilan sosial yang baik pula.
ADVERTISEMENT
Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ, salah satu model komunikasi yang bisa diterapkan orang tua pada anak adalah komunikasi efektif. Dalam model komunikasi tersebut, orang tua dan anak sama-sama menjadi subjek atau pelaku komunikasi. Jadi, ada dialog timbal balik antara keduanya, bukan orang tua mendominasi dan anak hanya mendengarkan.
“Kesetaraan antarsubjek tadi yang memungkinkan komunikasi bisa dibangun secara benar-benar efektif,” tuturnya dalam talkshow di Indonesia Maternity, Baby, and Kids Expo (IMBEX) bersama kumparanMOM pada Sabtu (3/12) di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat.

Kata Ahli Soal Pentingnya Komunikasi Efektif Orang Tua dan Anak

Talkshow 'Mewujudkan Komunikasi Efektif Orangtua dan Anak' oleh dr Kresno Mulyadi dan dimoderatori Yufienda Novitasari dari kumparanMOM di Indonesia Maternity, Baby and Kids Expo (Imbex) di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (3/12/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Salah satu kunci penting dalam komunikasi efektif antara orang tua dan anak adalah rasa empati.
ADVERTISEMENT
“Kalau orang tua memberikan empati kepada anaknya, orang tua bisa memahami sudut pandang anak, dan ini bukan berarti memanjakan,” jelas dr. Kresno.
Ya Moms, dengan empati, komunikasi antara orang tua dan anak akan lebih interaktif. Selain itu, orang tua juga dapat memahami sisi emosional anak. Misalnya, ketika anak sedang mengalami suatu masalah, orang tua bisa lebih mengedepankan empati dalam memahami anak daripada memarahinya.
“Jadi tidak satu arah, penyelesaian (masalah) yang betul-betul kita mendengarkan apa pun yang dikehendaki anak dan kita menyampaikan juga adanya solusi-solusi yang juga tidak terkesan doktrin atau pola yang mendominasi,” ujarnya.
Menurut dr. Kresno komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak dapat memberikan manfaat pada perkembangan si kecil, yaitu mengembangkan rasa percaya diri, kebanggaan, diri, dan harga diri anak. Sebaliknya, jika cara komunikasi yang dilakukan orang tua kurang tepat, anak akan cenderung rendah diri, kurang percaya diri, suka melawan, hingga timbul dendam.
ADVERTISEMENT
“Kita menghadapi anak-anak masa kini, sehingga perlu para orang tua juga menjadi orang tua masa kini yang bisa menjalin komunikasi yang indah. Jangan semata jalur nalar atau logika, tapi juga jalur emosi,” tutup dr. Kresno.