Ingin Mendaftarkan Klub untuk Balita? Ini yang Perlu Dipahami

6 Juli 2023 11:44 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kursus. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kursus. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini banyak orang tua yang mulai mendaftarkan anaknya ke berbagai klub atau kursus sejak dini. Selain karena memang banyak pilihan yag tersedia, mendaftarkan klub untuk anak sejak dini juga memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
Tapi beberapa orang tua mungkin kebingungan memilih klub apa yang cocok untuk anak mereka. Sebab anak usia balita masih banyak eksplorasi dan minatnya pun terkadang masih kerap berubah serta cepat bosan.
Nah Moms, sebelum membahas lebih jauh, yuk simak apa saja yang perlu dipahami orang tua ketika hendak memilih klub untuk balita.

Manfaat Klub untuk Balita

Mengutip Verywell Family, memperkenalkan berbagai kegiatan pada balita bisa meningkatkan tumbuh kembangnya. Misalnya, tergabung dalam klub atau kelompok tertentu akan memperkuat kecerdasan sosial anak yang sedang berkembang. Bergiliran, mendengarkan, dan memahami instruksi, akan mendorong perkembangan bahasa, kepercayaan diri, dan kemandirian mereka.
Aktivitas terorganisir yang melibatkan gerakan tubuh—baik itu senam atau renang—dapat mengasah keterampilan motorik kasar. Keterampilan ini diperlukan untuk gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besar di lengan, kaki, dan dada balita. Ini juga dapat membantu balita Anda berjalan, berlari, dan melompat.
ADVERTISEMENT
Ada juga kelas yang bisa melatih motorik halus si kecil. Apa pun yang membutuhkan koordinasi antara mata, jari, dan tangan—seperti menggoyang rebana atau menangkap bola—akan memperkuat otot yang diperlukan untuk nantinya melakukan tugas sehari-hari.
Seringkali, kelas yang ditujukan untuk balita akan menggunakan kombinasi dari semua keterampilan di atas. Namun, setiap anak akan berkembang di lingkungan yang berbeda, jadi penting untuk menjelajahi berbagai aktivitas sampai Anda menemukan yang cocok untuk si kecil.

Jenis Klub

Dalam jangka pendek, memperkenalkan balita Anda ke berbagai aktivitas berbeda dapat membantu mengembangkan pikiran dan tubuh. Dalam jangka panjang, memanfaatkan keingintahuan alami balita terhadap dunia di sekitarnya berpotensi menumbuhkan kecintaan seumur hidup pada minat tertentu.
Musik
Ilustrasi ibu menemani anak belajar gitar secara online. Foto: Shutter Stock
Membiarkan balita mengakses berbagai alat musik adalah cara terbaik bagi mereka untuk belajar tentang sebab dan akibat dan menyempurnakan keterampilan motorik halus. Ada juga bukti kuat yang menunjukkan bahwa kelas musik interaktif juga bermanfaat bagi perkembangan otak bayi dan balita.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang melihat perbedaan antara kelas musik interaktif dan pelajaran yang kurang terstruktur menemukan bahwa bayi yang mengambil bagian dalam pelajaran interaktif lebih banyak tersenyum, memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik, dan menampilkan respons otak yang lebih canggih terhadap musik.
Olahraga
Atlet sepatu roda anak (in line skate) memacu kecepatan di lintasan sepatu roda di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ada banyak jenis olahraga yang bisa diikuti balita. Mulai dari olahraga individual hingga olahraga tim. Namun para ahli berbeda pendapat soal olahraga tim ini. Ada
Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak di bawah usia 6 tahun belum memiliki keterampilan motorik yang dibutuhkan untuk bermain olahraga tim yang terorganisir. Selain itu, dikhawatirkan tubuh anak yang masih berkembang rentan mengalami cedera.
Jessica Fraser-Thomas, PhD, MA, Asisten Profesor di School of Kinesiology and Health Science di York University di Toronto, Kanada, telah melakukan penelitian ekstensif mengenai manfaat dan potensi kerugian dari olahraga terorganisir untuk balita dan prasekolah.
ADVERTISEMENT
Dr. Fraser-Thomas menemukan bahwa ada manfaat psikologis tertentu yang dapat diperoleh dari olahraga tim untuk balita, jika dilakukan dalam pengaturan yang tepat. “Dalam hal manfaat, kami menemukan pengembangan keterampilan sosial, pengembangan perilaku pro-sosial, peluang untuk mempraktikkan pengaturan diri, dan bahkan sedikit keterampilan matematika dan linguistik,” kata Dr. Fraser-Thomas.
Namun, sebelum mendaftarkan balita Anda ke dalam klub olahraga tim, ada sejumlah hal yang perlu dicari tahu oleh orang tua. Di antaranya: Apakah pelatih memiliki pelatihan? Bagaimana pelatih berinteraksi dengan anak? Apakah mereka melakukan hal-hal sederhana seperti menunduk saat berkomunikasi dengan anak? Apakah mereka terkoneksi dengan anak? Apakah anak menikmati olahraga itu, atau justru tampak tidak nyaman?
"Carilah kelas kecil dengan rentang usia yang sempit, karena penelitian menunjukkan cara tersebut yang paling efektif," kata Dr. Dr. Fraser-Thomas
ADVERTISEMENT
Seni dan kerajinan
anak melukis dengan jari Foto: Shutterstock
Seni dan kerajinan merupakan aktivitas menyenangkan bagi anak yang juga memiliki banyak manfaat. Anak bisa bereksperimen dengan bahan, warna, dan tekstur yang berbeda, sekaligus menstimulasi perkembangan motoriknya. Menggenggam pensil atau krayon, menggulung playdough, atau melatih cara menggunakan alat seni yang berbeda, keduanya membantu mengasah keterampilan motorik halus balita Anda.
Kelas seni juga merupakan lingkungan yang sangat baik bagi balita Anda untuk belajar tentang sebab dan akibat. Apa yang terjadi jika aku mencampur warna ini dengan warna itu? Apa yang terjadi jika aku memotong bola playdough ini dengan pisau plastik? Kelas yang ditujukan khusus untuk balita akan memupuk sisi kreatif anak Anda yang sedang berkembang dalam lingkungan yang aman dan sesuai usia.
ADVERTISEMENT
Renang
Ilustrasi anak bayi berenang. Foto: Shutterstock
Ada banyak manfaat lain yang didapat dari anak Anda menerima pelajaran berenang, termasuk mempelajari keterampilan keamanan air yang penting. Sebuah penelitian di Australia yang meneliti manfaat fisik, psikologis, dan kognitif dari pelajaran berenang untuk bayi dan anak kecil, menemukan bahwa anak-anak yang mengikuti kelas renang secara teratur menunjukkan keterampilan perkembangan motorik yang lebih baik, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menerima pelajaran.
Studi yang sama, yang menyertakan anak-anak berusia antara bayi baru lahir dan 5 tahun selama periode tiga tahun, juga menemukan bahwa kelas berenang secara teratur membantu perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial.
Sementara AAP merekomendasikan kelas renang formal untuk anak-anak berusia 4 tahun ke atas, bayi dan balita masih dapat mengikuti pelajaran, didampingi oleh pengasuhnya, agar percaya diri di dalam air. Jangan lupa saat memilih kelas, pastikan instruktur memiliki sertifikasi keselamatan, termasuk sertifikasi CPR.
ADVERTISEMENT
Senam
Olahraga gymnastic untuk anak. Foto: Shutter Stock
Kelas senam untuk balita dapat membantu mendorong perkembangan motorik halus dan kasar. Menggerakkan tubuh mereka meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi. Plus, itu dapat memberi balita dasar yang kuat untuk partisipasi olahraga apa pun di masa depan.
Dalam senam, aktivitas menahan beban juga dapat menstimulasi kepadatan tulang, yang diperlukan untuk sistem kerangka yang sehat.
“Senam melatih keseimbangan yang berfungsi melatih keterampilan gerakan dasar. Senam juga memberi peluang eksplorasi dan meningkatkan kreativitas. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa senam juga dapat meningkatkan fungsi kognitif. Studi menunjukkan bahwa senam dapat meningkatkan memori spasial, yang merupakan jenis memori yang dibutuhkan untuk mengingat lokasi.
Menari
Ilustrasi anak menari balet. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Sama seperti senam, tarian dapat berdampak positif pada perkembangan motorik halus dan kasar anak Anda, serta keseimbangan dan koordinasinya. 15 Melalui tarian, anak Anda belajar bagaimana mereka dapat menggerakkan dan mengendalikan tubuh mereka, serta mencari cara untuk mengekspresikan diri secara kreatif.
ADVERTISEMENT
Semua lompatan dan jangkauan yang terjadi saat balita menari, mendorong peningkatan kekuatan dan fleksibilitas. Ini juga merupakan cara mudah untuk menambahkan lebih banyak aktivitas fisik ke hari balita Anda. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar balita aktif secara fisik setidaknya tiga jam per hari.
Selain manfaat fisik dari tarian, penelitian menunjukkan bahwa tarian juga dapat membantu perkembangan kognitif balita Anda. Melalui pengenalan irama, ketukan, dan tempo, pemahaman tentang hitungan dan logika mulai mengakar.
Sains
Ilustrasi anak eksperimen sains. Foto: Nathasya Elvira/kumparan
Balita secara alami ingin tahu, jadi menjelajahi dan bereksperimen dengan lingkungan mereka adalah naluriah mereka. Anda dapat memanfaatkan keingintahuan itu dengan menghadiri kelas sains, di mana mereka akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka melalui permainan, lagu, dan eksplorasi langsung.
ADVERTISEMENT
Satu eksperimen sains dapat merangsang perkembangan emosional, sosial, dan kognitif, serta menyempurnakan keterampilan motorik halus dan kasar yang diperlukan untuk menangani berbagai peralatan. Namun, pengenalan awal pendidikan sains juga memperkuat pesan bahwa STEM adalah untuk semua orang , tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang.
“Manfaat [memperkenalkan balita pada sains] sangat besar, terutama ketika Anda melihat jenis kelamin dan gadis muda, dan mencoba mematahkan semua stereotip yang ada,” kata Carmelo Piazza, MA, seorang pendidik dan pendiri Prasekolah Sains Brooklyn di New York. “Meletakkan fondasi [pada] dua, tiga, dan empat dan lima sangatlah penting.”
Bahasa Asing
Ajarkan anak bahasa asing Foto: Thinkstock
Memperkenalkan bahasa kedua (atau bahkan ketiga!) kepada balita Anda telah terbukti meningkatkan kemampuan kognitif, pemecahan masalah dan konsentrasi mereka, serta kemampuan mereka untuk melakukan banyak tugas dan mendengarkan.
ADVERTISEMENT
Meskipun Anda dapat memperkenalkan bahasa kedua kepada anak Anda pada usia berapa pun, bukti menunjukkan bahwa bayi dan balita berusia antara 0 bulan hingga 3 tahun sangat mudah menerima untuk mendeteksi aksen yang berbeda dan mempelajari kosa kata baru. Ini karena elastisitas otak mereka yang sedang berkembang dan pembentukan saraf (jalur otak) yang cepat.
Meskipun paparan bahasa asing relatif alami bagi anak-anak dari keluarga bilingual, penelitian menunjukkan bahwa mengajar anak-anak dari keluarga monolingual bahasa baru melalui sesi permainan dan lagu yang teratur sangat mungkin dilakukan.
Alternatif Klub
Ilustrasi ibu bermain peran bersama anak di rumah Foto: Shutterstock
Tentu saja, tidak setiap keluarga memiliki waktu atau sarana untuk mendaftarkan balita mereka ke setiap kelas yang tersedia – juga tidak mutlak diperlukan. Untuk sebagian besar aktivitas, ada cara yang bisa dilakukan di rumah saja.
ADVERTISEMENT
“Terkadang, kita sebagai orang tua tidak menyadari bahwa kita menghalangi sifat ingin tahu anak-anak. Biarkan anak-anak menjadi ilmuwan bawaan seperti yang seharusnya,” kata Piazza.
Anda dapat memupuk rasa ingin tahu anak terhadap sains di rumah dengan membiarkan mereka bereksperimen dengan sebab dan akibat. Apa yang terjadi jika saya melompat ke genangan air ini? Apa yang terjadi jika saya mencampur warna cat ini?
Bisa juga Anda membuat mainan sendiri untuk anak. Seperti membuat adonan playdough sendiri, membuat karya lukisan dari cotton bud, dan masih banyak lagi.
Kegiatan yang beragam akan merangsang berbagai bidang perkembangan, seperti keterampilan motorik halus dan perkembangan kognitif. Anda bahkan dapat mengatur jadwal bermain, sehingga anak Anda juga dapat memperoleh manfaat sosial dari kelas di rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain melatih pikiran si kecil, Anda dapat mendorongnya untuk menggerakkan tubuh dengan berbagai kelas online gratis di YouTube. Anda dapat memilih antara tarian kreatif , balet , dan bahkan yoga untuk membantu koordinasi dan keseimbangan. Plus, itu merangsang keterampilan motorik kasar itu.