Ingin Menyusui Dua Anak Sekaligus, Ini yang Perlu Ibu Perhatikan!

17 Juli 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menyusui tandem. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Menyusui tandem. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa ibu memiliki bayi yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan anak sebelumnya. Bila si kecil masih berusia balita dan masih menyusu, dan kemudian ia punya adik bayi lagi, maka ibu harus bersiap-siap menyusui dalam waktu bersamaan atau yang dikenal dengan istilah tandem nursing.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, selama ini banyak ahli yang menyebut bahwa ketika Anda hamil lagi, maka tidak perlu berhenti menyusui. Setelah melahirkan, menyusui dua anak sekaligus bukanlah hal yang tidak mungkin. Bahkan, dikutip dari laman La Leche League International, pada kehamilan normal, tidak ada bukti bahwa menyusui akan menghilangkan nutrisi yang diperlukan bayi di dalam kandungan.
Kekhawatiran umum lainnya adalah hormon oksitosin --yang dilepaskan melalui rangsangan pada puting saat menyusui--dapat memicu persalinan dini. Namun, penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara keguguran ataupun persalinan dini dengan menyusui pada kehamilan normal.
Menurut Hilary Flowers dari Breastfeeding Today, rahim akan seperti 'menutup mata' terhadap oksitosin selama kehamilan, dan sensitivitasnya terhadap hormon ini hanya meningkat menjelang persalinan.
ADVERTISEMENT
Madarshahian dan Hassanabadi (2012), masih dikutip dari laman La Leche League International, juga membandingkan tingkat keberhasilan mencapai persalinan cukup bulan dan berat badan lahir baru antara dua kelompok ibu hamil yang memiliki lebih dari satu anak: Kelompok ibu yang menyusui selama kehamilan dan kelompok ibu yang tidak menyusui.
Hasil penelitian tidak menemukan perbedaan yang signifikan pada bayi yang lahir cukup bulan atau tidak cukup bulan antara kedua kelompok, termasuk berat badan lahir juga tidak terpengaruh. Para peneliti menyimpulkan bahwa menyusui selama kehamilan normal adalah aman, dan tidak meningkatkan kemungkinan dampak buruk pada ibu dan bayi baru lahir. Sehingga, pemberian ASI secara tandem bisa dikembalikan kepada masing-masing ibu.
Menyusui tandem. Foto: Shutter Stock
Selain itu, mungkin Anda akan menyadari menyusui saat hamil akan membuat suplai ASI akan sedikit berkurang, begitu juga dengan komposisinya. Perubahan ini berhubungan dengan perubahan hormonal selama kehamilan, dan berusaha menyusui dan memompa ASI juga mungkin tidak akan meningkatkan produksinya seperti jika Anda sedang tidak hamil.
ADVERTISEMENT
Jadi, bila sedang menyusui si kecil yang masih berusia di bawah satu tahun, maka patut diperhatikan pertambahan berat badannya agar mendapat cukup nutrisi.
Di sisi lain, menyusui anak yang lebih besar tidak akan menghilangkan kolostrum bagi bayi baru lahir kelak.
"Tidak peduli seberapa sering atau lama si kakak menyusu, maka kolostrum akan tetap tersedia setelah lahir untuk bayi baru lahir," tulis Nancy Mohrbacher dalam bukunya yang berjudul Breastfeeding Answers Made Simple.

Bagaimana Memulai Menyusui Tandem Dua Anak Sekaligus?

Mohrbacher menyarankan menyusui agar diprioritaskan kepada bayi baru lahir terlebih dahulu. Sebab, si kecil membutuhkan nutrisi dan antibodi yang terdapat di dalam kolostrum. Sedangkan si kakak bisa diatur untuk menyusu sesekali saja selama tidak ada kendala kesehatan. Bahkan, menyusui tandem juga dapat membantu meminimalkan pembengkakan dan meningkatkan suplai ASI, lho!
ADVERTISEMENT
Namun, seringkali beberapa anak justru ingin menyusu lebih sering di minggu-minggu awal kelahiran bayi, karena melihat adiknya disusui lebih sering. Jika balita Anda sampai meminta seperti itu, maka cobalah untuk memberi tahunya bahwa ia tetap boleh menyusu setelah adik bayinya selesai.
Selain itu, pastikan untuk menjaga kebersihan payudara dengan sewajarnya saat sedang menyusui tandem. Bahkan, jika kakaknya sedang menderita penyakit ringan, maka menyusui tetap bisa dilanjutkan. Pengecualian bagi anak yang mengalami penyakit serius atau menular, maka Anda dapat memberikan satu payudara yang sama untuk satu anak pada beberapa kali menyusui ke depan.

Manfaat Menyusui Tandem

Ilustrasi menyusui bayi kembar. Foto: Shutter Stock
Keputusan untuk menyusui dua anak sekaligus sebenarnya memiliki beberapa manfaat, beberapa di antaranya:
1. Mencegah adanya rasa iri di antara kakak dan adik
ADVERTISEMENT
Bila si kakak menyusu bersama dengan adik, rasa menyayangi dan ingin turut merawat si adik akan timbul dalam diri si kakak. Itu karena perilaku ibu yang terkesan adil dalam memperlakukan keduanya. Dan ikatan antara Anda, si kakak dan adik akan terjalin kian erat.
2. Meminimalisir terjadinya penyumbatan payudara
Payudara berisiko tersumbat, bila ibu lebih sering menyusui di salah satu payudara saja. Akibat penyumbatan itu, payudara ibu akan bengkak dan menimbulkan rasa nyeri.
Dengan melakukan tandem nursing, kedua payudara ibu akan sama-sama diisap anak. Dan itu dapat menimalisir kemungkinan terjadinya penyumbatan.
3. Melancarkan ASI
Moms, tidak perlu khawatir ASI Anda akan berkurang jika melakukan tandem nursing. Dengan melakukan hal ini justru akan melancarkan ASI Anda. Itu karena senada dengan prinsip ASI, yakni produksi akan meningkat bila permintaan juga meningkat.
ADVERTISEMENT
4. Memungkinkan untuk menyusui sampai dua tahun
Dikutip dari laman Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), cara ini membuat si kakak punya kesempatan menyusu hingga ia berusia 2 tahun, Moms. Jadi, saat ia belum siap disapih, Anda tak perlu melakukannya. Meski ASI tak lagi jadi makanan utamanya, tapi bicara soal manfaat, baik ibu dan si kakak tetap mendapatkannya. Salah satunya meningkatkan sistem imun anak.
Namun, jika menyusui dua anak menyebabkan si kakak cemburu atau marah, maupun menurunkan kesehatan fisik dan psikis Anda, maka pertimbangkan lagi apakah mulai menyapih atau terus menyusui. Ya Moms, kondisi Anda penting sebagai bagian untuk merawat diri, agar ke depannya lebih menikmati peran sebagai seorang ibu.