Istilah Menyusui: Cluster Feeding, Apa Artinya?

12 Juli 2023 9:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir perlu disusui setidaknya 8-12 kali dalam 24 jam. Namun, frekuensi menyusui bayi biasanya juga tergantung pada keinginan si kecil untuk menyusu. Ada yang lebih sedikit ataupun lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Jika bayi tiba-tiba mulai menyusu lebih sering dari biasanya, bisa jadi ia sedang dalam fase cluster feeding, Moms. Apa sih maksudnya?

Istilah Cluster Feeding dalam Menyusui Bayi

Ibu menyusui. Foto: Shutterstock
Cluster feeding merupakan fase di mana bayi akan menyusu secara berlebihan dalam waktu singkat. Misalnya, jika bayi biasanya menyusu setiap 2-3 jam sekali, pada masa cluster feeding ia bisa menyusu setiap 30 menit.
Mengutip Parents, cluster feeding memiliki tanda yang khas pada bayi, seperti menunjukkan gejala lapar yang khas segera setelah ia selesai menyusu. Kemudian, bayi terus berusaha mencari payudara ibu, mendecakkan bibir, menyentuh pipi (rooting), hingga rewel jika tidak langsung disusui.
Cluster feeding umumnya dialami bayi usia 3-6 minggu. Kondisi ini sangat normal karena pada usia itu si kecil sedang mengalami percepatan pertumbuhan atau growth spurt, Moms.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, fase cluster feeding tak jarang membuat ibu sangat kelelahan, karena menguras tenaga secara fisik dan mentalnya. Oleh karenanya, sangat penting bagi ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan setiap harinya, agar kondisi tubuh tetap bugar dan ASI pun lancar.
Umumnya cluster feeding akan berlangsung selama beberapa hari hingga minggu, tergantung pada kondisi setiap bayi. Namun yang pasti adalah fase ini akan terlewati seiring berjalannya waktu, Moms.

Tips agar Ibu Tetap Bugar saat Menyusui

ibu menyusui Foto: Shutterstock
Tetap terhidrasi
Cairan yang dikeluarkan tubuh ibu saat menyusui membuat ibu juga membutuhkan asupan cairan lebih banyak setiap harinya. Sebab, kekurangan cairan di masa menyusui bisa menyebabkan dehidrasi yang kemudian berdampak pada kesehatan ibu seperti mudah lelah, lemas, hingga pusing.
ADVERTISEMENT
“Rekomendasi umum selama menyusui adalah minum sekitar 2-2,5 liter air per hari. Kebutuhan cairan yang cukup akan membantu tubuh ibu tetap bugar selama menyusui bayi,” jelas Konsultan Laktasi Bersertifikat, Sterling Grey-Simmons, seperti dikutip dari Romper.
Tingkatkan asupan nutrisi
Asupan makanan dengan kandungan gizi seimbang menjadi kunci kesehatan ibu selama menyusui. Oleh sebab itu, ibu menyusui disarankan untuk tetap mengkonsumsi makanan berkalori dengan jumlah yang lebih banyak lengkap dengan proteinnya.
“Proses produksi ASI membutuhkan banyak energi metabolisme, sehingga ibu menyusui perlu mengkonsumsi sekitar 400-500 kalori lebih banyak dari biasanya, yaitu sekitar 2.300-2.500 total kalori per harinya,” ujar Dokter Kandungan, Jessica Shepherd, MD.
Konsumsi vitamin
Selain menambahkan kandungan kalori dan protein ke dalam makanan, ibu menyusui juga sebaiknya mengkonsumsi vitamin yang bisa mendukung kesehatannya jika dibutuhkan. Tentu saja hal ini hanya boleh dilakukan jika Anda telah mendapatkan persetujuan dari dokter ya, Moms.
ADVERTISEMENT