Istilah Menyusui: Transitional Milk, Apa Maksudnya?

13 Februari 2022 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istilah Menyusui: Transitional Milk, Apa Maksudnya? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Istilah Menyusui: Transitional Milk, Apa Maksudnya? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ASI yang pertama kali keluar setelah ibu melahirkan disebut dengan kolostrum. Biasanya, ibu akan memproduksi kolostrum hingga beberapa hari setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Selain kolostrum, ada jenis ASI lainnya yang disebut dengan transitional milk. Sudah pernah dengar sebelumnya, Moms? Lantas, apa maksudnya ya?

Istilah Transitional Milk dalam Menyusui

Ilustrasi ibu menyusui relaktasi. Foto: Shutter Stock
Dikutip dari Healthy Children, transitional milk atau ASI transisi adalah ASI yang keluar secara bertahap menggantikan kolostrum pada masa awal kelahiran bayi. ASI transisi biasanya memiliki warna putih kekuningan dengan tekstur agak kental, berbeda dengan kolostrum yang berwarna kekuningan. ASI jenis ini akan keluar sekitar 2-5 hari setelah melahirkan hingga usia bayi menginjak 2 minggu.
Saat payudara mulai lebih banyak memproduksi ASI transisi daripada kolostrum, maka biasanya payudara akan menjadi lebih besar, terasa kencang dan lebih hangat, Moms. Kondisi ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu dan membuat bayi lebih sulit untuk melakukan pelekatan dengan baik pada payudara. Meski begitu, frekuensi menyusui yang lebih sering akan membantu meredakan pembengkakan ASI, Moms.
ADVERTISEMENT
American Pregnancy Association menjelaskan, ASI transisi mengandung banyak nutrisi yang bisa mendukung kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Kandungan di dalam ASI transisi termasuk kadar lemak laktosa, dan vitamin larut air yang tinggi. ASI jenis ini juga mengandung lebih banyak kalori daripada kolostrum yang membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.