Istilah MPASI: Puree, Apa Maksudnya?

29 Desember 2021 9:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memasuki usia 6 bulan, bayi perlu diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI. Ya Moms, di usia ini ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisi harian bayi, sehingga perlu diberikan tambahan makanan bergizi.
ADVERTISEMENT
Namun saat memberikan MPASI, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah tekstur makanan yang disesuaikan dengan kemampuan bayi sesuai usianya.
Jadi, saat memulai MPASI di usia 6 bulan, bayi sebaiknya makan puree. Apa maksudnya, ya?

Istilah MPASI Puree

Puree untuk Makanan Bayi Foto: Shutterstock
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, puree adalah makanan yang dihaluskan sehingga menjadi bubur kental. Tekstur puree ini biasanya diberikan pada bayi berusia 6-9 bulan, Moms.
Lantas, bagaimana cara membuat puree dengan baik? Anda bisa menghaluskan makanan dengan dua cara, yakni diblender atau disaring.
Namun menurut Dokter Anak dan Konsultan Laktasi, dr Wiyarni Pambudi, SpA., menghaluskan bubur bayi dengan cara disaring punya manfaat. Seperti, lebih mudah mengenalkan peralihan tekstur makanan pada bayi, dari halus menuju kasar.
ADVERTISEMENT
"Metode simpel dan sederhana ini lebih menjamin tekstur dan kepadatan MPASI dapat tersaji dalam volume yang pas dengan kapasitas lambung dan kebutuhan gizi bayi," kata dr. Wiyarni.
puree labu Foto: Shutter Stock
Meski begitu, membuat puree dengan cara diblender juga tidak salah, Moms. Hanya saja, bubur bayi yang diblender membutuhkan tambahan air. Akibatnya, volume makanan bayi menjadi lebih besar. Sehingga, akan ada kemungkinan makanan yang 'terbuang' yang artinya tidak dikonsumsi si kecil secara keseluruhan karena sudah tercampur dengan banyak air.
"Secara umum mengolah makanan dengan blender tidak merusak nutrisi dalam bahan MPASI, tapi harus diperhatikan apakah kita perlu menambah sejumlah cairan untuk memudahkan blender bekerja. Cairan yang ditambahkan akan meningkatkan volume MPASI, bubur yang dihasilkan lebih cair dan banyak. Akibatnya mungkin bayi tidak sanggup menghabiskan sejumlah porsi yang nilai gizinya setara dengan bubur kental," pungkas dr. Wiyarni.
ADVERTISEMENT