Jadwal Menyusu Bayi yang Minum ASI Eksklusif

24 Februari 2022 12:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
posisi tubuh bayi saat menyusu Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
posisi tubuh bayi saat menyusu Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di usia 0-6 bulan, bayi perlu mendapat ASI eksklusif untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Setelah itu, di usia 6 bulan, bayi akan mendapat MPASI, tentunya dengan tetap disertai pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih.
ADVERTISEMENT
Produksi ASI sendiri akan menyesuaikan kebutuhan bayi, Moms. Sehingga, semakin sering bayi menyusu, semakin banyak juga produksi ASI Anda. Lantas, bagaimana dengan jadwal menyusu bayi yang minum ASI eksklusif?

Penjelasan Ahli soal Jadwal Menyusu Bayi yang Minum ASI Eksklusif

Ilustrasi bayi menyusu Foto: Shutterstock
Dokter anak bersertifikat di American Board of Pediatrics, Dr. Karen Gill, MD, seperti dikutip dari Healthline menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada jadwal menyusu yang pasti bagi bayi yang minum ASI eksklusif. Sebab, bayi yang minum ASI akan lebih sering lapar daripada mereka yang diberikan susu formula karena ASI lebih mudah dicerna.
Menurut La Leche League International, ibu harus menyusui bayi sejak sesaat setelah lahir dengan frekuensi 8-12 kali dalam sehari sepanjang beberapa minggu pertama kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Dengan pelekatan yang benar pada setiap payudara, bayi biasanya akan mengisap secara teratur minimal 10 menit pada setiap payudara. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam laman resminya menganjurkan agar ibu menyusui secara on-demand, artinya sesuai dengan keinginan bayi. Penelitian pada 71 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan on demand, rata-rata frekuensi menyusunya di malam hari (jam 22.00 sampai 04.00 pagi) adalah 1-3 kali.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
Seiring pertumbuhan bayi, kebutuhan ASI-nya pun ikut meningkat per harinya. Namun, bayi biasanya sudah bisa mengisap lebih banyak ASI dalam waktu yang singkat saat menyusu. Oleh karena itu, frekuensi bayi menyusu pun kian menurun setiap harinya, sehingga ibu mulai bisa melihat pola yang dapat diprediksi dan kemudian menentukan jadwal menyusu yang tepat.
ADVERTISEMENT
Penting juga untuk memahami isyarat lapar dan kenyang yang ditunjukkan si kecil. Dengan demikian, bayi tidak akan berisiko kekurangan ataupun kelebihan nutrisi yang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Bayi yang cukup menyusu biasanya akan tampak puas setelah minum ASI dan sering kali tertidur saat menyusu, terutama pada payudara yang kedua.