Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dialami orang dewasa, sariawan dan jamur mulut juga bisa menimpa anak-anak. Yuk, simak penjelasan dokter soal perbedaan jamur mulut dan sariawan di bawah ini.
Perbedaan Jamur Mulut dan Sariawan pada Anak
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sariawan atau stomatis merupakan suatu kelainan pada selaput lendir mulut. Untungnya sariawan bukan penyakit serius yang mengancam jiwa.
Bentuk sariawan biasanya berupa bercak luka berwarna putih yang berada di dinding mulut, bibir atas, lidah atau rongga mulut. Meski kecil namun sariawan menimbulkan rasa nyeri, bahkan beberapa anak menjadi susah makan dan bicara.
Penyebab sariawan juga juga berbeda-beda. Bakteri dan jamur, kesalahan saat menggosok gigi, infeksi virus seperti herpes simplex, cacar air, dan penyakit kaki tangan mulut (hand foot and mouth disease). Kemudian karena stress, kurangnya asupan vitamin C, kurang mineral, atau zink, Moms.
ADVERTISEMENT
Sementara cara penyembuhan sariawan tidak membutuhkan antivirus, antibiotik atau bahkan antijamur. Cukup dengan menunggunya sampai sembuh sendiri dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu, disertai perbanyak mengonsumsi cairan dingin.
Lalu, bagaimana dengan jamur mulut?
Dalam akun Instagramnya beberapa waktu lalu, Dokter Spesialis Anak dr Kanya Fidzuno Sp.A menuliskan bahwa jamur mulut atau oral trush atau oral candidosis disebabkan oleh Candida sp atau salah satu genus dari ragi.
Jamur mulut biasanya menyerang anak yang memiliki daya tahan tubuh rendah, misalnya: terkena kanker, sedang menjalani terapi kemo, penggunaan steroid dalam jangka waktu lama, gizi buruk hingga HIV/AIDS.
"Tapi hal ini juga banyak terjadi pada bayi baru lahir sampai around usia 2 bulanan apalagi yang oral hygiene-nya ngga oke," tulis dokter yang praktik di Rumah Sakit Hermina, Jatinegara, Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan sariawan yang tidak perlu diobati dan cukup didiamkan saja, jamur mulut tidak bisa disembuhkan dengan perlakuan yang sama.
"Kita terapi pakai antijamur dan juga tetap menjaga oral hygiene dengan optimal," tutup dr Kanya.