Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jangan Biarkan Perasaan Kesepian dalam Pernikahan Berlarut! Ini Dampaknya, Moms
27 September 2022 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebab menurut psikolog klinis dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima M.Psi, perasaan kesepian muncul karena apa yang menjadi ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan. Perasaan tersebut tidak selalu berhubungan dengan ketiadaan fisik pasangan, namun lebih pada komunikasi yang kurang utuh. Sehingga, pengalaman ini sangat subjektif, bisa berbeda-beda pada setiap pasangan.
“Kesepian kalau dalam pernikahan adalah output kualitas dari hubungan kita dengan pasangan ada yang kurang,” kata Saskhya dalam acara Kelas Cerdas bertajuk ‘Kesepian dalam Pernikahan, Bagaimana Mengatasinya’ yang ditayangkan di Instagram kumparanMOM, Senin (26/9).
Munculnya perasaan kesepian dalam pernikahan mungkin menjadi momen yang tidak mudah untuk dilalui. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa diabaikan karena justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental, Moms.
ADVERTISEMENT
Dampak Kesepian dalam Pernikahan
Mengutip Verywell Mind, ada sejumlah dampak buruk yang mungkin timbul akibat merasa kesepian, yakni:
Selain itu, perasaan kesepian dalam pernikahan juga bisa berimbas pada banyak hal lain, termasuk aktivitas sehari-hari, Moms. Anda mungkin jadi cenderung malas berolahraga atau makan makanan sehat. Selain itu kualitas tidur juga jadi memburuk dan banyak pikiran negatif bermunculan sehingga menyebabkan stres.
Agar dampak buruk tersebut tidak semakin berlarut, Saskhya menyarankan untuk mengkomunikasikan masalah atau perasaan yang Anda alami kepada suami. Sebab mungkin suami tidak mengerti apa yang Anda rasakan jika tidak diberi tahu, Moms. Dalam banyak kasus, kondisi ini membuat istri menganggap suami tidak peka, padahal mungkin saja memang suami tidak mengerti.
ADVERTISEMENT
“Otak perempuan kalau ada masalah cenderung merhatiin kondisi sosial, kalau laki-laki fokus. Jadi kalau dia enggak mudeng masalah kita apa, dia akan santai-santai aja,” ujar Saskhya.
Nah jika sudah dikomunikasikan namun tak mendapat titik temu, cobalah untuk berkonsultasi pada psikolog.