Tips Bila Anak Tersengat Lebah

Ilustrasi lebah (Foto: pieterz)

Ketika si kecil sedang bermain di halaman rumah, tiba-tiba ia menangis. Ternyata, tangannya bengkak memerah akibat tersengat lebah.

Anda yang panik, kemudian mendatangi anak dengan membawa pasta gigi dan mengoles pada bagian yang sakit. Setidaknya, efek dingin yang ditimbulkan odol segera terasa sehingga mengurangi sakit. Aman, pikir Anda.

Tapi, tahukah Moms, mengoleskan pasta gigi, maupun bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah seperti baking soda, daun bunga pepaya, dan lainnya yang dianggap masyarakat luas dapat mengobati, faktanya belum terbukti secara klinis khasiatnya.

Ilustrasi pasta gigi. (Foto: Thinkstock)

Dr. Anthony Christian, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di situs resmi idai.or.id mengatakan, penggunaan terapi tradisional yang belum tentu steril dan aman kandungan bahannya, dikhawatirkan justru bisa menimbulkan infeksi yang lebih serius. Seperti, luka yang semakin berat hingga masa penyembuhan yang semakin lama.

Satu lagi, jangan menggosok bekas sengatan dengan sembarangan, Moms. Pada area merah kehitaman di titik sengatan lebah, biasanya terdapat sengat yang terdiri dari kantung yang berisi enzim yang tertinggal. Penggosokan yang kasar atau terlalu keras bisa jadi menyebabkan peradangan semakin meluas.

Ilustrasi anak disengat lebah (Foto: Getty Images/Abid Katib)

Lalu, bagaimana pertolongan pertama yang bisa dilakukan?

Jangan panik dan tenanglah dalam memeriksa sengatan lebah. Biasanya, bekas tersengat lebah membentuk dome dengan area merah kehitaman di sekitarnya. Periksalah apakah masih terdapat sengat yang tertinggal? Bila ya, cabut menggunakan pinset atau jarum. Lalu bekas sengatannya dapat didinginkan demi mengurangi nyeri.

Kemudian, segera ambil obat-obatan anti nyeri atau obat oles yang mengandung steroid.

Perhatikan bila luka bekas sengatan semakin berat, ditandai dengan bengkak yang meluas dan anak sulit bernafas, segera bawa ke dokter untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.