Jangan Memuji Anak “Pintar”: Ini Alasannya

10 Januari 2018 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memuji anak cerdas (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memuji anak cerdas (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
Memberian pujian pada anak memang bisa membangun rasa percaya diri dan rasa bangga pada anak. Namun penelitian terbaru juga menemukan bahwa ketika orang tua sering memuji anak dengan kata-kata “pintar”, maka anak itu akan lebih sering melakukan kecurangan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Huffington Post, penelitian dari University of Toronto yang diterbitkan di Psychological Science mengatakan, ketika anak berusia tiga dan lima tahun diberi tahu bahwa mereka cerdas atau pintar, mereka cenderung melakukan kecurangan ketika sedang bermain.
Menurut rekan penulis Li Zhao dari Hangzhou Normal University dalam sebuah siaran pers, anak-anak yang sering dipuji pintar merasa mendapat 'kekuasaan' untuk tampil dengan lebih baik agar bisa memenuhi harapan orang lain, bahkan jika mereka perlu melakukan kecurangan untuk memenuhi harapan tersebut.
Periset, termasuk Kang Lee dan Dr. Eric Jackman Institute of Child Study di University of Toronto, melakukan latihan dengan 300 anak berusia antara tiga dan lima tahun. Anak-anak diberi tahu untuk menebak apakah kartu itu memiliki angka lebih tinggi atau lebih rendah dari enam.
ADVERTISEMENT
Dalam latihan pertama, sebagian anak dipuji “Kamu sangat pintar,” ketika mereka berhasil menjawab pertanyaan dengan benar. Sedangkan sebagian anak hanya dipuji “Kamu melakukannya dengan baik,” atau sama sekali tidak dipuji.
Pada latihan berikutnya, para peneliti meninggalkan ruangan dan meminta anak untuk tidak mengintip kartu yang berada di atas meja. Hasilnya, anak-anak yang sebelumnya dipuji sangat pintar, cenderung melakukan kecurangan (mengintip kartu) saat mereka mengira tidak ada yang melihat.
Ilustrasi anak melakukan kecurangan  (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak melakukan kecurangan (Foto: Thinstock)
Para peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak sebenarnya mengetahui perbedaan antara menjadi pintar dan telah melakukan sesuatu dengan baik. Dan ketika orang dewasa memuji kemampuan anak, mereka cenderung ingin menjunjung tinggi persepsi positif orang dewasa terhadap mereka tersebut.
Dalam penelitian yang sama yang dikutip dari Today's Parent, ini bukan pertama kalinya para peneliti menemukan dampak negatif terkait dengan memuji anak karena pintar. Sebuah studi sebelumnya menemukan bahwa memberi tahu anak-anak bahwa mereka cerdas telah meruntuhkan motivasi mereka untuk mencapainya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Memang sih, tidak mudah bagi orang tua untuk tidak memuji anak apalagi bila kita sedang diliputi rasa bangga saat melihatnya hebat dalam melakukan sesuatu. Tetapi jika kita ingin mencegah anak tumbuh menjadi orang yang bermental curang sepanjang hidup mereka, cobalah cara lain yang bisa Anda lakukan untuk memujinya. Misalnya dengan menjelaskan lebih detil apa yang telah dilakukannya dengan baik dan mengungkapkan rasa bangga Anda sehingga anak terpacu untuk bekerja lebih keras. Katakan, “Ibu senang melihat kamu belajar sungguh-sungguh dan mencoba mengerjakan latihan itu dengan semangat. Besok, coba kamu tingkatkan lagi, ya!”