Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jangan Panik! Ini Cara Bijak Menghadapi Anak yang Sedang Tantrum
29 April 2025 12:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Moms, sebenarnya, Anda tak perlu khawatir ketika menghadapi situasi tersebut. Orang tua hanya perlu bersabar dan memperhatikan beberapa hal.
Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, mengatakan, ada hal yang sebaiknya tidak perlu dan perlu dilakukan ketika menghadapi situasi anak tantrum. Lantas, apa hal yang sebaiknya dihindari dan perlu dilakukan saat anak tantrum?
Yang Perlu Dilakukan dan Dihindari saat Anak Tantrum
1. Hindari Jadi Stresor Tambahan
Orang tua sebaiknya tidak menjadi stresor tambahan bagi anak. Saat anak tantrum dan sedang berapi-api, sebaiknya Anda tidak menjadi minyak yang malah membakar, tetapi lebih baik menjadi air yang meredam.
"Hindari kata yang mempermalukan, membentak atau mengancam, karena bisa membuat tantrum lebih lama atau lebih intens," kata Orissa kepada kumparanMOM, Minggu (27/4).
ADVERTISEMENT
2. Hindari Pengabaian Total
Kedua, hindari pengabaian total. Kata Orissa, seorang anak butuh tahu bahwa orang tuanya tetap ada untuknya meski ia sedang berulah.
3. Hindari Mengalah pada Permintaan yang Tidak Tepat
Ketiga, hal yang perlu Anda lakukan ialah menghindari mengalah pada permintaan yang tidak tepat. Misalnya, ketika anak tantrum karena ingin meminta waktu screen time tambahan, Anda tidak perlu mengabulkan keinginan tersebut.
"Tugas kita adalah bukan membuat anak cepat berhenti tantrumnya tapi mendampingi mereka saat sedang tantrum," kata Orissa.
Sementara, hal yang sebaiknya Anda lakukan ketika anak tantrum, yakni:
1. Tetap Tenang
Moms, usahakan untuk tetap tenang ketika anak tantrum, sebab anak dapat menangkap energi orang tua. Gunakan nada rendah dan lembut saat berkomunikasi dengan anak.
ADVERTISEMENT
2. Dampingi Anak
Hal kedua yakni mendampingi anak dengan kehadiran penuh. Duduklah dengan jarak dekat, jaga jarak aman dan tawarkan pelukan tanpa memaksakan interaksi.
3. Validasi Perasaannya
Hal ketiga yang bisa Anda lakukan ialah memvalidasi perasaan anak dan tunggu sampai mereka tenang. Setelah itu Anda dapat memberikan nasehat atau mengajaknya diskusi
"Proses orang tua mendampingi anak yang sedang tantrum akan membuat anak mampu untuk mengelola emosi dan menjadi cerdas secara emosi. Momen-momen sulit yang dihadapi bersama akan menguatkan bonding dan interaksi anatar orang tua dan anak," tutur Orissa.