Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jangan Panik, Ini Panduan bila Terpaksa Melahirkan Seorang Diri
17 Juli 2018 11:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Mungkin tidak ada wanita yang ingin melahirkan seorang diri. Sebab, persalinan memag tidak umum terjadi secara tiba-tiba. Terutama pada kehamilan pertama, persalinan jarang sekali terjadi tanpa peringatan yang cukup.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, bukan tidak mungkin ada yang mengalami persalinan darurat atau tanpa diduga. Karena itu ada baiknya Anda mengetahui tindakan-tindakan dasar yang perlu dilakukan dalam persalinan darurat Moms.
Berikut panduannya seperti yang dikutip kumparanMOM dari buku What to Expect When You're Expecting yang ditulis Heidi Murkoff dan dianggap sebagai kitab kehamilan oleh banyak ibu di dunia:
1. Cobalah untuk tetap tenang, Anda bisa melakukannya.
2. Hubungi nomor telepon darurat setempat untuk meminta bantuan medis darurat. Mintalah mereka menghubugni dokter atau bidan Anda.
3. Bila memungkinkan, mintalah bantuan tetangga atau orang lain.
4. Mulailah bernapas dengan cepat atau meniup agar Anda tidak mengejan sebelum waktunya.
5. Jika memungkinkan, cucilah tangan Anda dan daearah skeitar vagina.
ADVERTISEMENT
6. Bentangkalah handuk bersih, surat kabar, atau sprei di ranjang, sofa, atau lantai. Lalu berbaringlah untuk menunggu bantuan.
7. Apabila dengan bernapas cepat pun, bayi tetap terasa ingin keluar sebelum datang bantuan, doronglah ia keluar secara hati-hati setiap desakan itu muncul.
8. Ketika puncak kepala bayi mulai terlihat (atau teraba keluar), bernapaslah dengan cepat namun jangan mengejan. Setelah itu berikan tekanan balik dengan lembut pada perineum (area kulit antara liang vagina dengan anus) Anda untuk mencegah kepala bayi menyembul keluar secara tiba-tiba. Biarkan kepalanya keluar secara bertahap, dan jangan menariknya. Jika bayi leher terlilit tali pusar, kaitkanlah jari Anda di bawah tali pusarnya, lalu lepaskanlah tali pusar tersebut secara perlahan-lahan dari lehernya.
ADVERTISEMENT
9. Selanjutnya, pegang kepala bayi dengan lembut dengan kedua tangan, dan tekan sedikit ke bawah. Pada waktu yang sama, doronglah bayi ke luar untuk mengeluarkan bahu depan.
Setelah lengan bagian atas keluar, angkatlah kepalanya dengan hati-hati sambil merasakan keluarnya bahu belakang. Bila kedua bahunya keluar, bagian tubuh yang lain akan menyusul keluar dengan mudah.
10. Letakkanlah bayi di perut Anda. Apabila tali pusarnya cukup panjang, letakkanlah ia di dada Anda. Segeralah menyelimuti bayi Anda dengan selimut, handuk, atau apa pun yang bersih.
11. Bersihkanlah mulut dan hidung bayi Anda dengan kain yang bersih. Bila bantuan belum tiba juga, sedangkan bayi Anda belum menangis atau bernapas, usap-usaplah punggungnya, dan miringkanlah tubuhnya agar posisi kepala lebih rendag daripada kaki.
Jika bayi masih juga belum bernapas, bersihkan kembalu mulutnya dengan jari yang bersih dan tiupkanlah udara ke dalam hidung dann mulutnya dua kali dengan cepat, tetapi sangat lembut.
ADVERTISEMENT
12. Jangan menarik plasenta! Tetapi, jika plasenta keluar dengan sendirinya sebelum bantuan tiba, bungkuslah dengan kertas koran, kain atau handuk bersih, dan jagalaH agar posisinya lebih tinggi daripada bayi. Dan ingat, Anda juga tidak perlu berusaha memotong tali pusar.
13. Atur kembali napas, jagalah tubuh Anda dan bayi Anda agar tetap hangat hingga bantuan datang.