Jangan Panik! Ini Panduan saat Anak Muntah Agar Penanganan Lebih Tepat

3 Februari 2024 14:41 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak mual dan muntah. Foto: MIA Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mual dan muntah. Foto: MIA Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mual dan muntah merupakan kondisi yang cukup sering dialami oleh anak-anak. Banyak faktor yang menyebabkan mual dan muntah bisa terjadi, seperti mengalami gangguan pencernaan, alergi terhadap makanan tertentu, atau mabuk perjalanan.
ADVERTISEMENT
Anak yang mengalami kondisi ini rentan dehidrasi hingga pingsan. Sebab, muntah yang terjadi terus menerus bisa menguras energinya hingga menyebabkan tubuhnya lelah.
Dan bila anak Anda cukup sering mengalami muntah, pahami panduan berikut ini agar penanganannya juga bisa dilakukan tepat.

Apa Saja Penyebab Anak Muntah?

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ada berbagai penyebab anak muntah. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Today's Parent:
ADVERTISEMENT
Namun, waspadai muntah yang dialami anak jika terjadi berulang kali setiap hari, disertai dengan gejala lain seperti demam, lesu, dan nyeri. Segera bawa ke dokter bila anak mengalami gejala-gejala tersebut agar mendapat penanganan yang tepat.

Apa yang Harus Diberikan Setelah Anak Muntah?

Saat anak muntah-muntah, waspadai kemungkinan si kecil mengalami dehidrasi. Ya Moms, mereka mungki akan merasa sangat haus setelah muntah-muntah, atau juga merasakan mulutnya tidak enak. Namun, jangan langsung memberikan banyak air putih, karena kemungkian besar bisa dimuntahkan kembali.
Lantas, apa yang bisa diberikan kepada anak setelah muntah? Air putih boleh saja diberikan tetapi sedikit demi sedikit. Anda juga bisa memberikan jus yang encer atau minuman jahe hangat, namun tidak terlalu manis. Sebab, terlalu banyak minuman manis dikhawatirkan dapat memperbutuk masalah perut. Bila perlu, rasa manis untuk minuman hangat diganti dari gula menjad madu.
ADVERTISEMENT
Bagaimana bila bayi yang mengalami muntah? Jika bayi masih minum ASI, sebaiknya Anda terus menyusuinya dan lakukan sesering mungkin. Ini untuk membantu cairan yang hilang tergantkan dengan ASI, Moms.
Ilustrasi bayi muntah. Foto: Shutter Stock
Jangan lupa untuk mewaspadai tanda-tanda anak mengalami dehidrasi setelah muntah, seperti:
- Buang air kecil lebih jarang dari biasanya
- Mulut kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Lesu dan lemas
- Napas dalam dan cepat

Bolehkah Anak Makan Setelah Muntah?

Ada perbedaan pendapat terkait boleh tidaknya anak diberi makan setelah muntah. Ya Moms, Anda mungkin khawatir karena tidak jarang anak memuntahkan makanan atau camilan yang baru saja dimakannya.
Beberapa dokter menyarankan untuk menunggu hingga beberapa jam, sebelum kemudian memberikan makanan lagi. Namun, kondisi ini bila anak muntah karena gastroenteritis. Namun, pendapat beberpaa dokter lain menyebut Anda tetap bisa menawarkan makanan dalam jumlah kecil, jika anak mengatakan mereka lapar setelah muntah.
ADVERTISEMENT
Banyak ahli yang merekomendasikan untuk memberikan makanan seperti pisang, roti panggang, atau nasi secukupnya dulu setelah anak muntah. Namun, penelitian lain menyebut bahwa anak-anak sebenarnya tetap bisa makan makanan seperti biasa tanpa dampak buruk. Namun, dengan catatan hindari sementara makanan yang digoreng dan berminyak, serta produk susu dan gula yang berlebihan.

Apa yang Harus Dilakukan saat Anak Takut Mengeluarkan Muntahnya?

Ini mungkin menjadi kekhawatiran sebagian orang tua karena melihat anak tampak takut atau kesulitan untuk mengeluarkan muntahnya. Hal pertama yang bisa diilakukan adalah tenangkan si kecil terlebih dahulu, lalu usap punggungnya dan beri tahu bahwa semua akan baik-baik saja.
Setelah ia berhasil mengeluarkan muntahnya, jangan lupa untuk membersihkan muntahannya hingga bersih. Siapkan juga handuk atau penutup tahan air sebagai pencegahan bila si kecil tiba-tiba mengalami muntah lagi.
ADVERTISEMENT
Penelitian juga menyebut muntah bisa menular, tergantung dari penyebabnya. Misalnya, gastroenteritis yang diakibatkan virus bisa sangat menular jika Anda tidak segera membersihkan diri setelah terkena muntahan. Jadi, jangan lupa ingatkan anak untuk mencuci tangan bila terkena muntahan. Kemudian bersihkan barang atau alas yang terkena muntahan dengan air panas.