Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jangan Pernah Campur ASI Perah dengan Cairan Lain! Ini Penjelasannya
9 November 2018 9:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Persediaan ASI perah yang sedikit seringkali membuat ibu jadi khawatir dan panik. Alhasil, Anda mungkin jadi tergoda untuk memperbanyaknya tapi dengan cara yang salah, yakni mencampurnya dengan cairan lain. Bisa air putih, bisa juga susu formula.
ADVERTISEMENT
Padahal menurut dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospital, Depok, dr Galih Linggar Astu SpA, hal ini sangat tidak dianjurkan, Moms.
Menurut dr Galih, ada sederetan alasan yang mendasarinya. Pertama, kita tidak pernah tahu apakah air yang dicampurkan benar-benar steril atau tidak.
“Soalnya kita enggak yakin airnya steril atau tidak untuk bayi. Jadi lebih baik jangan dicampur dengan air, meski airnya sudah matang atau air galon,” papar dr Galih.
Kedua, yaitu kandungan gizi ASI yang hilang setelah dicampur cairan lainnya.
“Kalau diencerkan dengan air berarti kandungan gizinya juga lebih sedikit, dibandingkan ASI murni dalam volume yang sama. Sehingga bayi tidak akan mendapat nutrisi yang cukup yang berdampak pada peningkatan berat badannya menjadi lamban,” tambah dr Galih.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, menelan terlalu banyak air juga dapat berbahaya bagi bayi di bawah usia 6 bulan, Moms. Sebab ia belum membutuhkan banyak asupan air mineral, namun ASI saja sudah cukup untuk kebutuhan cairannya.
Rasanya tentu juga akan terasa hambar, sama halnya bila kopi nikmat Anda yang tinggal sedikit kemudian ditambah air lagi. Pasti sudah tidak senikmat seperti tegukan kopi sebelumnya.
Nah, untuk meningkatkan produksi ASI perah , ada beberapa tips yang bisa Anda coba, Moms.
Pertama, rutin mengeluarkan ASI. Dikutip dari laman Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), dengan rutin memerah ASI, maka itu menjaga payudara menghasilkan lebih banyak ASI, sebab semakin sering ASI dikeluarkan maka payudara akan semakin gencar memproduksi ASI.
Kedua, rutin memijat payudara. Konselor laktasi menganjurkan, agar para ibu menyusui memijat payudaranya saat sebelum dan sesudah memompa, agar produksi ASI perah melimpah.
ADVERTISEMENT
Ketiga, disiplin dengan waktu memerah. Aturlah waktu untuk memerah ASI dan disiplin menaati jadwal memerah yang sudah Anda buat. Terlebih, bila waktu Anda berjauhan dengan bayi membutuhkan lebih dari 8 jam.
Dan yang terakhir, hindari stres berlebih saat menyusui. Sebab, kondisi kelelahan dan stres bisa menghambat hormon prolaktin dan oksitosin yang bekerja dalam memproduksi ASI.