Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sudahkah Anda memahami apa yang dimaksud dengan intoleransi laktosa? Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa mencerna laktosa yang merupakan sejenis gula pada susu. Bila Anda memiliki intoleransi laktosa, biasanya akan muncul beberapa gejala setelah Anda mengonsumsi susu dan produk turunannya. Mulai dari mual, muntah, perut kembung, sering buang angin, hingga diare.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jika Anda ataupun anggota keluarga Anda ada yang terdiagnosis intoleransi laktosa, maka carilah informasi yang tepat dari sumber terpercaya. Jangan sampai, Anda salah paham tentang intoleransi laktosa yang justru bisa merugikan kesehatan Anda atau keluarga.
Untuk memudahkan, kumparanMOM merangkum 5 fakta seputar intoleransi laktosa:
1.Penyebab Intoleransi Laktosa
Salah satu penyebab yang membuat seseorang terkena intoleransi laktosa adalah karena kurangnya enzim laktase yang berfungsi untuk memecah laktosa yang ada pada susu. Kondisi ini umumnya juga terjadi karena faktor genetik.
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang juga membuat seseorang mengalami intoleransi laktosa. Seperti dikutip dari WebMD, misalnya saja, karena adanya penyakit dalam usus, mengonsumsi obat-obatan tertentu, serta bayi yang lahir prematur biasanya punya kecenderungan akan mengalami intoleransi laktosa.
ADVERTISEMENT
2. Bukan Hanya Dialami Bayi
Intoleransi laktosa bukan hanya dialami oleh bayi atau terjadi sejak lahir. Tua, muda, usia berapa pun bisa mengalaminya. Faktanya, banyak ditemui kasus intoleransi laktosa yang justru baru muncul ketika si kecil memasuki usia balita. Tak sedikit juga yang bahkan baru muncul setelah anak memasuki usia remaja atau dewasa.
Menurut para ahli, kondisi ini terjadi akibat seseorang tidak minum susu dalam waktu yang lama atau berkurangnya kebiasaan minum susu seiring bertambahnya usia. Akibatnya, enzim laktase yang dihasilkan tubuh juga semakin berkurang.
"Itu kejadian (pada bayi) sangat jarang di Indonesia. Biasanya (terjadi pada) orang dewasa. Jadi saat dia kecil tidak masalah, tumbuh kembangnya baik-baik saja, tapi setelah selesai mendapat ASI lalu dia tidak minum susu dalam waktu lama, maka saat dia minum itu, enzim laktasenya sudah rendah," kata Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, saat ditemui kumparanMOM dalam acara Journalist Masterclass beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
3.Penduduk di Asia Tenggara Banyak yang Terdiagnosis Intoleransi Laktosa
Kondisi intoleransi laktosa sendiri ternyata dialami oleh banyak orang. Menurut data Euro Monitor International and New Nutrition Business, 14 Trends in Dairy Nutrition 2018, 80 persen populasi penduduk di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mengalami intoleransi laktosa. Etnis Asia, Afrika dan Indian-Amerika adalah etnis yang lebih berisiko mengalami intoleransi laktosa.
4.Intoleransi Laktosa Berbeda dengan Alergi Susu Sapi
Meski gejalanya hampir sama, intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu sapi. Alergi susu sapi adalah ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu. Hal ini merupakan salah satu alergi yang banyak terjadi pada bayi dan anak.
Sedangkan intoleransi laktosa, seperti yang sudah dijelaskan di atas adalah kondisi di mana tubuh seseorang sulit mencerna laktosa dalam susu sapi. Laktosa yang tidak bisa dicerna dengan baik ini akan tetap berada di dalam usus, sehingga bisa mengakibatkan masalah gastrointestinal atau suatu masalah pada sistem pencernaan.
ADVERTISEMENT
5.Bukan Berarti Tidak Boleh Minum Susu Sapi
Bila Anda atau keluarga terdiagnosis intoleransi laktosa, bukan berarti tidak bisa minum susu sapi, ya. Nikmatilah kebaikan nutrisi susu sapi dengan memilih susu sapi yang bebas laktosa.
Saat ini memang sudah tersedia berbagai pilihan susu bebas laktosa di pasaran. Susu bebas laktosa diolah dengan proses enzimatis atau menambahkan enzim laktase ke susu sapi biasa.
Pilihannya pun beragam sesuai kebutuhan. Mulai dari susu formula bebas laktosa untuk si kecil yang masih bayi, hingga susu sapi segar bebas laktosa yang dapat dikonsumsi oleh anak yang lebih besar maupun anggota keluarga lainnya seperti MilkLife yang kini tersedia di Blibli .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan MilkLife
ADVERTISEMENT