Kaldu Daging Atau Kuah Sayur untuk MPASI Bayi, Sehat Enggak Sih?

24 September 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MPASI Bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
MPASI Bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat sudah menginjak usia 6 bulan, bayi sudah boleh diberi MPASI (Makanan Pendamping ASI). Tentu saja, memberi bayi MPASI atau makanan bayi tidak boleh sembarangan. Kita perlu memastikan bayi mendapat MPASI yang terbuat dari bahan-bahan bergizi. Mulai dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, hingga buah dan sayur-sayuran.
ADVERTISEMENT
Saat membuat MPASI, kaldu daging atau kuah sayur sering digunakan. Beberapa orang pun mengganggap kaldu sebagai salah satu kunci atau bagian penting yang tidak boleh dilupakan. Bahkan ada juga, yang memberi bayi MPASI bubur misalnya, hanya dengan tambahan kaldu atau kuah sayur saja.
Tapi samakah nutrisinya dengan memberikan sayur kepada si kecil? Ada beberapa hal yang perlu kita pahami terkait hal ini, Moms.
Ilustrasi bayi makan MPASI kuah sayur Foto: Shutterstock

Kata Dokter Soal Kaldu Daging dan Kuah Sayur untuk MPASI

Dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K) mengatakan kuah sayur, kuah kaldu daging, kaldu ayam, kaldu udang, atau kaldu seafood, tidak bisa menggantikan nutrisi makronutrien yang ada di bahan protein maupun sayur.
"Apakah kuah sayur bisa menggantikan sayur? jawabannya tidak. Demikian pula dengan apakah kaldu daging, kaldu ayam, udang, dan seafood, bisakah menggantikan nutrisi protein dalam MPASI? jawabannya juga tidak. Tetapi kaldu itu membuat rasa lebih enak dan lebih gurih. sehingga si anak mau makan," kata dr. Titis dalam Instagram Live di akun resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Kata dokter yang juga spesialis ahli nutrisi dan penyakit metabolik anak ini, bukan berarti pemberiannya tidak diperbolehkan ya, Moms. Kaldu dan kuah tersebut juga mengandung mikronutrien yang dibutuhkan untuk anak. Misalnya natrium, kalium, dan magnesium. Meski begitu, kebutuhannya pun tidak banyak.

Yang Perlu Diingat Tentang Pemberian Sayur

dr.Titis juga berpesan, walau bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi, tetapi pemberian sayur sebaiknya hanya diperkenalkan saja. Sebab kapasitas lambung bayi terbatas sehingga yang perlu didahuluan adalah pengenalan.
"Bukan dibatasi ya, tapi diperkenalkan saja. Nah mulai (anak) di atas satu tahun, pemberian serat itu lebih ditekankan lagi," ujar dr.Titis.
Apa artinya? Usahakan beri bayi variasi MPASI yang lebih banyak dan jumlah pemberiannya juga lebih sering.
ADVERTISEMENT
"Sebab di atas satu tahun, anak sudah bisa mengenal rasa yang bermacam-macam, Dia lebih senang, kalau rasanya lebih enak, seperti cukup manis, cukup asih, dan cukup gurih," tutupnya.