Kamus Kehamilan: Amnion, Apa Artinya?

27 Januari 2022 8:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 11 Februari 2022 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamus Kehamilan: Amnion, Apa Artinya? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kamus Kehamilan: Amnion, Apa Artinya? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa istilah kehamilan yang perlu dipahami calon ibu, seperti preeklamsia, bayi sungsang atau aterm. Ya Moms, beberapa istilah tersebut mungkin masih asing terdengar di telinga, tapi memahaminya bisa membuat ibu hamil lebih menjaga kesehatan dirinya dan bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Salah satu istilah yang perlu dipahami adalah amnion. Sudah tahu apa artinya, Moms?

Istilah Amnion dalam Kehamilan

Pemeriksaan air ketuban amniosentesis pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Amnion adalah sebutan untuk cairan ketuban yang muncul selama kehamilan. Air ketuban merupakan cairan berwarna bening kekuningan yang ditemukan dalam 12 hari pertama setelah pembuahan di dalam kantung ketuban. Hal ini dijelaskan oleh Dokter Kandungan dan Kebidanan yang bersertifikasi American Board of Obstetrics and Gynecology, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH seperti dikutip dari Medical News Today.
Awalnya, cairan ini berasal dari air yang diproduksi ibu hamil yang kemudian mulai dikonsumsi janin pada usia kehamilan 13 minggu. Bayi akan terus menelan cairan amnion dan mengeluarkannya sebagai urine, begitu seterusnya hingga trimester ketiga kehamilan.
Jumlah cairan ketuban di dalam rahim menandakan aspek penting dalam kehamilan dan kesehatan janin. Tingkat air ketuban yang terlalu rendah bisa menandakan bahwa ginjal bayi tidak berfungsi dengan baik. Sementara jika kadarnya terlalu tinggi, dapat mengindikasikan bahwa bayi di dalam kandungan mengalami kesulitan menelan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dikutip dari Medlineplus, cairan ketuban juga memiliki banyak manfaat untuk mendukung tumbuh kembang bayi di dalam kandungan karena mengandung nutrisi dan juga antibodi penangkal infeksi. Cairan ketuban membantu perkembangan tulang dan paru-paru bayi, mempertahankan suhu di dalam rahim, hingga mencegah tekanan pada tali pusat.